Mohon tunggu...
Mohammad AenulYaqin
Mohammad AenulYaqin Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswa PBSI UNISSULA

Man jada wa jada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanjung Pakis - My Dream My Lost Angel

25 Oktober 2023   17:14 Diperbarui: 25 Oktober 2023   17:17 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nara mengantarkan Rina ke Bandara soekarno-hatta. pagi itu, Rina akan berangkat ke Pangkal Pinang. Pesawat yang ditumpangi Rina akan berangkat pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10.
“Aku titip cita-citaku, Ra.” ujar Rina saat menyalami Nara,.
Air mata Gadis itu berlinang, dan entah apa yang terjadi, tiba-tiba Nara merengkuh Rina kedalam pelukannya.
“Aku janji, Rin, aku janji akan membuatmu bangga demi cita-citamu, seperti aku bangga sama kamu yang mewujudkan cita-citaku.” Nara semakin luluh saat merasakan cairan hangat membasahi bajunya, dan tembus ke dadanya.

Dan saat pesawat Boeing 737 MAX 8 yang ditumpangi Rina terbang menggebu ke langit Jakarta, Nara benar-benar merasakan tulang sendinya terasa dilolosi. Nara merasa heran dengan dirinya sendiri, mengapa Ia seberat ini melepaskan kepergian Rina? Mungkinkah Ia telah jatuh cinta pada Gadis itu, Tapi Rina hanya Tiga hari pergi, dan setelah itu mereka akan kembali selalu bersama, menimba ilmu dalam naungan kampus yang sama.

Pesawat yang ditumpangi Rina adalah pesawat jenis Boeing 737 MAX 8. Berangkat dari bandara soekarno-hatta pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang pada Pukul 07.10. Pesawat itu membawa sebanyak 181 penumpang, dan delapan orang awak.

Setelah pesawat itu tak lagi terlihat, Nara kembali pulang kehotelnya, Ia minum kopi, dan makan roti yang terasa hambar di lidahnya. Semuanya menjadi semakin kabur saat tayangan berita di televisi yang memberitakan tentang sebuah pesawat yang hilang contact dengan ATC beberapa menit yang lalu, gelas di tangannya terjatuh saat pembawa berita menyampaikan pesawat itu berangkat dari bandara soekarno-hatta menuju ke Pangkal Pinang.
“Oh My God! Semoga bukan pesawat itu!” ujarnya yang hanya didengar oleh dirinya sendiri.

Tapi harapan tinggalah harapan, pesawat yang jatuh itu, memang pesawat yang ditumpangi Rina. Pesawat dari salah satu maskapai di Indonesia, pesawat itu diberitakan telah jatuh di Tanjungpakis, Pakisjaya, Karawang setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta,. Berita itu mengabarkan bahwa Pesawat itu dikabarkan sempat akan kembali menuju Bandara Soekarno-Hatta (Return to Base) sebelum terjatuh. Tak lama diberitakannya pesawat tersebut telah jatuh, dikabarkan pula Badan SAR Nasional telah menemukan puing-puing, perlengkapan, dan pelampung yang diduga terkait dengan jatuhnya pesawat tersebut. Berita itu telah membawa kabar buruk bagi seluruh keluarganya Rina, kampus, Teman-teman dekatnya, khususnya Amelia, Nizam, dan Nara. Mereka masih berharap Rina ditemukan selamat, tapi harapan itu semakin pudar bahkan lenyap setelah jenazah Rina ditemukan dua hari setelah jatuhnya pesawat.

Jakarta, Senin 05/11/2018

Nara duduk terlungkuk di atas gundukan tanah merah yang masih basah.
“Aku akan meneruskan cita-citamu, Rin, aku janji aku akan meneruskan cita-citamu. Mungkin jazadmu terkubur di sini, tapi tidak dengan cita-citamu! Cita-citamu, hidup didalam diriku, biarlah cita-citaku yang terkubur jauh bersama Dirimu. Aku akan menepati janjiku, Rin.” ucap Nara dalam tangisnya.

Sepeninggalan Rina, tak ada lagi penyesalan di hati Nara yang menganggap kuliahnya salah jurusan. Bahkan jika dirinya teringat akan anggapan itu Nara malu pada diri sendiri, Rina, sahabat dan Perempuan yang dikasihinya, harus memendam cita-citanya sampai akhir hayatnya. Bagi Nara, Rina adalah sosok Bidadarinya yang hilang di Tanjung Karawang bersama cita-citanya. Ia adalah jelmaan dari bidadari yang dikirim oleh Tuhan untuk membuka matanya, agar Nara tak memendam rasa kecewa kepada Ayahnya terlalu berlarut-larut, agar Ia menjalani sesuatu yang diinginkan oleh Orang Tuanya dengan hati yang ikhlas.

TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun