Mohon tunggu...
Adyson
Adyson Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kisah Sukses Toyota

6 September 2015   13:11 Diperbarui: 7 September 2015   06:00 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun dominasi robot dan otomatisasi di Toyota, perusahaan secara tegas percaya pada prinsip pekerjaan seumur hidup; pekerja yang terlantar tidak dipecat, tetapi sering dipindahkan ke pekerjaan lain. Toyoda yakin hari ketika robot benar-benar mengganti manusia adalah masih lama. Dia mengatakan kepada The Wheel Extended: “Pada tahap saat ini, ada perbedaan besar antara manusia dan robot dibandingkan antara mobil dan awan magis. Robot belum bisa berjalan. Mereka duduk di satu tempat dan melakukan persis seperti yang diprogram. Tapi itu saja. Tidak meungkin robot dapat menggantikan semua pekerjaan manusia.”

 

Karena filsafat semacam itu, tidak mengherankan bahwa loyalitas perusahaan begitu tinggi. 60.000 karyawan Toyota di Jepang, misalnya, didorong untuk memberikan saran pemotongan biaya produksi, sebuah ide yang Eiji Toyoda pinjam dari Ford setelah kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat. Sejak sistem ini dimulai pada tahun 1951, puluhan juta saran telah membanjiri kantor-kantor eksekutif. “Orang Jepang,” Toyoda menegaskan, “unggul dalam hal memperbaiki segala sesuatu.”

 

Semoga kisah inspiratif Eiji Toyoda dapat menginspirasi Anda!

 

-translated from an article “BILLIONAIRE SUCCESS STORY: Eiji Toyoda – Toyota” by billionaires-blog

#softskillfebuaj2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun