Mohon tunggu...
Adyson
Adyson Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kisah Sukses Toyota

6 September 2015   13:11 Diperbarui: 7 September 2015   06:00 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lulus pada tahun 1936 dengan gelar teknik mesin dari Universitas Tokyo – tempat pelatihan bagi sebagian besar eksekutif masa depan Jepang- Toyoda yang berumur 23 tahun bergabung dengan bisnis keluarga sebagai teknisi latihan dan ditransfer setahun kemudian ke perusahaan yang baru terbentuk, Toyota Motor Company. Perusahaan ini merupakan pendatang baru dalam bisnis mobil di Jepang. Mobil pertama di negara itu, sebuah kendaraan bertenaga uap, diproduksi pas setelah pergantian abad, diikuti pada tahun 1911 dengan diperkenalkannya model DAT, produksi Datsun / Nissan, yane merupakan pesaing terdekat Toyota saat ini.

 

Kepala keluarga Toyoda, Sakichi, anak seorang tukang kayu miskin, telah menemukan alat tenun Jepang pertama pada tahun 1897 dan menyempurnakan sebuah alat tenun otomatis modern pada tahun 1926, ketika ia mendirikan Toyoda Automatic Loom Works.

 

Dia akhirnya menjual paten untuk desainnya ke sebuah perusahaan Inggris sebesar $ 250,000, pada saat tekstil merupakan industri atas Jepang dan menggunakan uang tersebut untuk membiayai usaha anak sulungnya Kiichiro dalam pembuatan mobil (automaking) di awal 1930-an.

 

Banyak cerita bermunculan selama bertahun-tahun mengenai mengapa perusahaan mobil bernama Toyota bukan Toyoda. Sebuah artikel Business Week mengklaim bahwa keluarga berkonsultasi dengan ahli angka pada tahun 1937 sebelum mendirikan pabrik otomotif pertamanya: “Delapan adalah angka keberuntungan mereka, ia menyarankan. Demikianlah, mereka mengubah nama perusahaan mereka menjadi Toyota, yang dibutuhkan delapan goresan kaligrafi, yang sebelumnya sepuluh goresan. Benar saja, sekarang Toyota Motor Corp tidak hanya segera menjadi yang terbesar dan perusahaan mobil paling sukses di Jepang, tetapi juga salah satu perusahaan yang paling fenomenal dalam hal keuntungan di dunia. “Tapi New York Times mencatat bahwa keluarga mengubah ejaannya pada tahun 1930 karena “diyakini bahwa suara [dari nama baru] terdengar lebih baik di telinga orang Jepang.”

 

Setelah Eiji bergabung dengan bisnis keluarga pada tahun 1936, ia bekerja pada prototipe A1, pendahulu dari model produksi pertama perusahaan, sedan enam silinder yang meminjam teknologi mobil produksi Detroit dan mirip model Chrysler Airflow yang radikal pada masa itu. Selama tahun-tahun awal, Toyoda mendapatkan banyak pengalaman dengnan sentuhan. “Saya mencoba di masa lalu untuk melihat berapa banyak aku benar-benar tahu hanya dengan sentuhan,”katanya dalam The Wheel Extended. “Sulit bagi saya untuk mengenal perbedaan seperseratus milimeter. Saya pasti saat itu memiliki banyak waktu luang. Namun, saya pikir itu penting untuk mengetahui seberapa banyak perbedaan yang orang bisa rasakan.” Itu adalah filosofi yang dibaginya dengan sepupunya Kiichiro, yang sering mengatakan kepada karyawannya: “Bagaimana Anda bisa berharap untuk melakukan pekerjaan Anda tanpa mengotori tangan Anda”

 

Di waktu luangnya, Eiji Toyoda belajar roket dan mesin jet dan, atas saran sepupunya, bahkan mempelajari helikopter. “Kami mengumpulkan bahan-bahan dalam upaya untuk membuat helikopter dan membuat prototipe sayap,”katanya dalam The WHeel Extended. “Dengan memasang sayap di salah satu ujung, dengan mesin mobil di sisi lain, kami membangun pesawat aneh yang bisa mengambang di udara … Kami tidak melakukannya hanya untuk bersenang-senang. Namun, perang semakin intensif, dan menjadi sulit untuk eksperimen karena kekurangan bahan. ”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun