Mohon tunggu...
Adwinata Putra 4
Adwinata Putra 4 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bersepeda, bulutangkis, beladiri, dll.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara komunikasi yang baik dalam hubungan keluarga

6 Januari 2025   18:06 Diperbarui: 6 Januari 2025   18:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Haiiiiiiii!!! Apakah kalimat tau tentang keluarga?, Pernahkah kalian berpikir tentang pentingnya sebuah keluarga?, Apakah kalian sadar bahwa percakapan di dalam keluarga sangat penting bagi kita?, Dan Pernahkah kalian berfikir bahwa komunikasi yang baik dapat meningkatkan hubungan keluarga?. Keluarga adalah inti dari keberadaan manusia. Dalam keluarga, individu belajar tentang kasih sayang, pengertian, dan komunikasi yang sehat. Keluarga adalah tempat di mana kita belajar menghargai perbedaan, membangun hubungan yang kuat, dan saling mendukung. Keluarga mempunyai makna yang sangat banyak. Keluarga juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan psikologis serta kesejahteraan. Emosi dan kemampuan kognitif setiap anggota keluarga dipengaruhi oleh proses dandinamika keluarga, begitu pula sebaliknya. Emosi individu dan kemampuan kognitif juga berdampak pada proses dan dinamika keluarga. 

         Komunikasi keluarga adalah penyampaian pesan-pesan komunikasi dalam keluarga sebagai suatu proses komunikasi yang dilancarkan antara bapak, ibu serta anak-anaknya antara lain seperti masa depan anak, pekerjaan anak, pendidikan anak dan pengeluaran rumah tangga. Komunikasi keluarga mempunyai peranan dan fungsi yang menentukan 

perkembangan anak. Nilai dan norma dapat ditanamkan melalui penyampaian pesan komunikasi keluarganya sehingga perilaku yang disiplin, taat dan menjunjung tinggi kehormatan pada generasi muda. Komunikasi dalam keluarga yang baik antara orang 

tua dengan anak, akan mempenagruhi kualitas mental dari anak-anak tersebut, disamping itu juga komunikasi keluarga yang baik, dapat memberikan nilai positif bagi perkembangan belajar anak, dengan memotivasi minat belajar anak-anak oleh orang tua. Orang tua seperti ; bapak atau ibu dapat bertindak sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan komunikasi pada generasi muda. Dengan berperannya komunikasi keluarga seperti itu, maka diharapkan generasi muda siap menjadi generasi penerus. Komunikasi keluarga dapat menciptakan hubungan yang baik antara orang tua dan anak-anak. Di samping itu komunikasi keluarga dapat memberikan pengertian pada anak-anak tentang pesan-pesan komunikasi yang mampu meningkatkan minat belajar berkomunikasi anak-anak tersebut. Saat ini kehidupan anak-anak di era globalisasi sudah sangat rentan sekali dengan hal-hal yang berbau negatif dan berpengaruh pada perubahan perilaku anak-anak tersebut. Bisa di contohkan, seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi yang begitu canggih, dengan 

hadirnya televisi, radio, telpon, handpone serta internet , hal ini bisa mempengaruhi minat belajar berkomunikasi dengan baik 

               komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, pikiran dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol yang dapat dipahami dengan tujuan untuk mempengaruhi atau merubah sikapnya. Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal merupakan komunikasi yang dilakukan secara lisan dengan vokal berupa ucapan maupun berbentuk tulisan dalam wujud aksara.Sementara itu komunikasi nonverbal merupakan komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh atau gerak-gerik yang menunjukkan sikap tertentu untuk mewakili pesan, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.

Cara komunikasi yang baik dalam meningkatkan hubungan keluarga

Salah satu kunci utama untuk menciptakan harmoni dalam keluarga adalah melalui komunikasi yang sehat dan efektif. Membangun komunikasi antar keluarga yang sehat adalah fondasi penting dalam setiap rumah tangga. Komunikasi yang baik tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif. Komunikasi yang baik antar pasangan dan juga antar anggota keluarga dapat mencegah munculnya hubungan tak sehat (beracun) dalam keluarga.

Ada banyak sekali cara komunikasi yang baik dalam meningkatkan hubungan keluarga diantaranya sebagai berikut:

A. Saling Mendengarkan dengan Penuh Perhatian

Komunikasi yang sehat dimulai dengan kemampuan untuk mendengarkan. Setiap anggota keluarga perlu memberikan perhatian penuh saat berbicara, menunjukkan ketertarikan pada apa yang diungkapkan oleh yang lain. Hal ini dikarenakan setiap anggota keluarga memiliki pikiran, perasaan, dan pengalaman masing-masing yang berharga dan layak untuk didengarkan.

Mendengarkan adalah proses aktif dimana anggota keluarga memberikan perhatian penuh untuk memahami perasaan, pikiran, dan kebutuhan anggota keluarga lainnya. Ini bukan hanya sekedar mendengar suara atau kata-kata yang diucapkan, tapi juga memahami makna di baliknya dengan penuh kesadaran dan empati. Dalam konteks budaya kita, mendengarkan ini juga berarti menerima dan mencerna apa yang disampaikan dengan penuh rasa hormat dan pengertian sesuai dengan tata krama dan nilai-nilai ketimuran yang kita anut.

Mendengarkan dalam hubungan keluarga memang sangat penting dalam konteks budaya kita di Indonesia. Mari saya jelaskan beberapa aspek pentingnya:

1. Rasa Hormat dan Kesopanan

Dalam budaya timur kita, mendengarkan adalah bentuk hormat, terutama kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua. Ini mencerminkan nilai "unggah-ungguh" atau tata krama yang sangat dijunjung dalam masyarakat kita.

2. Menjaga Keharmonisan

Konsep "rukun" atau keharmonisan sangat penting dalam budaya kita. Dengan mendengarkan dengan baik, kita bisa menghindari kesalahpahaman dan menjaga kerukunan keluarga.

3. Praktik Musyawarah

Dalam pengambilan keputusan keluarga, budaya kita menekankan musyawarah. Mendengarkan pendapat semua anggota keluarga membantu mencapai mufakat yang baik.

4. Bentuk Kepedulian

Dalam konteks kekeluargaan Indonesia, mendengarkan bukan sekadar memahami kata-kata, tapi juga menunjukkan kepedulian dan perhatian. Misalnya, ketika anak curhat kepada orang tua atau sebaliknya.

5. Melestarikan Nilai Kekeluargaan

Dengan mendengarkan cerita dan nasihat dari orang tua atau sesepuh keluarga, nilai-nilai dan kearifan lokal bisa diteruskan ke generasi berikutnya.

Bagaimana cara mendengarkan yang baik dalam konteks keluarga Indonesia:

- Berikan perhatian penuh, tidak sambil main HP

- Tunjukkan bahasa tubuh yang sopan (tidak memotong pembicaraan)

- Tanggapi dengan kata-kata yang santun

- Pahami konteks budaya dan hierarki dalam keluarga

B. Saling Terbuka dan Kejujuran

Dorong kejujuran dalam komunikasi. Menciptakan lingkungan dimana setiap anggota keluarga merasa nyaman untuk menyampaikan pendapat atau perasaannya tanpa takut dihakimi sangat penting. Selain itu, komunikasi yang yang terbuka dan jujur juga dapat membantu menyelesaikan konflik atau masalah yang mungkin muncul.

Saling terbuka dan jujur dalam keluarga adalah sikap dimana kita bisa "curhat" atau berbagi cerita dengan nyaman kepada keluarga, tanpa takut diejek atau dimarahi. Ini seperti ketika anak berani berterus terang pada orang tua kalau nilainya turun, atau orang tua yang terbuka soal kesulitan keuangan keluarga.Dalam budaya kita, kita memang kadang sungkan atau " Acuh tak acuh" untuk terlalu terbuka. Tapi justru keterbukaan yang sopan ini penting supaya tidak ada yang "dipendam" sendiri. Misalnya, daripada diam-diam hutang sana-sini, lebih baik cerita dulu ke keluarga untuk cari jalan keluar bersama.Kejujuran di sini bukan berarti "ceplas-ceplos" atau bicara seenaknya. Tetap harus disampaikan dengan santun, memilih waktu yang pas, dan tetap menjaga perasaan anggota keluarga lain. Seperti kata pepatah "jujur tapi menjaga perasaan".

C. Pahami Perbedaan

Memahami perbedaan setiap anggota keluarga adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga. Harus di ingat, bahwa setiap individu memiliki kepribadian, minat, serta cara pandang yang unik dan berbeda.

Perbedaan ini seharusnya bukan menjadi alasan, melainkan harus dihargai dan dipahami. Dengan memahami dan menerima perbedaan ini, Anggota keluarga yang lain, dapat membantu untuk berkomunikasi dengan lebih efektif.

D.  Waktu Bersama Tanpa Gangguan

Luangkan waktu bersama keluarga tanpa adanya gangguan apa pun. Tentukan waktu khusus untuk berkumpul sebagai keluarga tanpa distraksi. Hal ini penting untuk memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan kenangan bersama antara anggota keluarga yang lain. Dengan meluangkan waktu khusus untuk bersama dan tanpa gangguan, juga memungkinkan setiap anggota keluarga untuk saling terlibat dalam percakapan tanpa interupsi dari perangkat elektronik atau kegiatan lainnya. 

E.  Bentuk Tradisi Komunikasi

Tradisi keluarga, seperti makan malam bersama atau diskusi keluarga secara rutin, dapat membantu membangun ikatan dan menciptakan suasana yang mendukung komunikasi yang positif. Buat tradisi-tradisi komunikasi dalam keluarga kecil, untuk menghindari adanya tsunami dalam keluarga. Juga dapat menerapkan tips poin D di atas di acara makan malam atau tradisi lainnya sehingga komunikasi antar anggota keluarga benar-benar terbangun dengan baik. 

 F.  Hindari Kritik yang Merendahkan

Hindari kritis yang merendahkan dalam keluarga. Anggota keluarga lainnya menghadapi perbedaan pendapat atau ketidaksepakatan dalam keluarga, penting untuk mengungkapkan pendapatnya dengan cara menghormati dan tidak merendahkan orang lain. Kritik yang merendahkan hanya akan menyebabkan rasa sakit, ketegangan, dan memperburuk hubungan keluarga.

Sementara dengan mengajukan kritik dengan cara yang konstruktif dan penuh empati, justru akan membuat anggota keluarga yang lain lebih fokus pada permasalahan yang ada, bukan pada orangnya. Dan akhirnya lebih fokus dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. 

G.  Berbagi Tanggung Jawab Komunikasi

Komunikasi yang sehat adalah tanggung jawab bersama. Ajak setiap anggota keluarga untuk aktif dalam berbagi pemikiran dan perasaan mereka. Ada baiknya dalam diskusi keluarga kita harus bercerita, apalagi jika menyangkut masalah yang rumit secara langsung.

H.  Peka terhadap Kebutuhan Setiap Anggota Keluarga

Kenali kebutuhan emosional dan psikologis setiap anggota keluarga. Menjadi peka terhadap kebutuhan setiap anggota penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling saling mendukung. Saling mendukung dan memahami kebutuhan tersebut dapat memperkuat ikatan keluarga.

I.  Ajarkan Keterampilan Komunikasi kepada Anak-Anak

Mulailah mengajarkan keterampilan komunikasi yang sehat sejak dini kepada anak-anak. Ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang positif sepanjang hidup mereka.

J.  Evaluasi dan Berkembang Bersama

Jangan lupa untuk melakukan evaluasi rutin terhadap pola komunikasi keluarga. Jika ada konflik atau ketegangan, hadapi dengan terbuka dan berusaha untuk berkembang bersama sebagai keluarga.

Dengan ini, bahwa komunikasi yang baik dalam hubungan keluarga sangat lah penting. Karna komunikasi keluarga adalah kegiatan yang sangat efektif dalam menjaga kualitas komunikasi keluarga sehingga keharmonisan dapat terjaga dengan baik. 

Daftar Pustaka

1. Bahfiarti, T. (2016). Komunikasi Keluarga (Suatu Pendekatan Berkelanjutan Regenerasi Anak Petani Kakao di Provinsi Sulawesi Selatan). Makassar: Kedai Buku Jenny.

2. Setiawati, S. R. (2019). Proses Komunikasi Keluarga di Era Digital. Skripsi. Universitas Atma Jaya Jogyakarta.

3. Aubrei Fisher, 1986, Teori-Teori Komunikasi (Terjemahan), Ramajarosdakarya, Bandung.

4. Arifin Anwar, 1992, Strategi Komunikasi, Armico, Bandung 

Cari lebih banyak informasi lain mengenai Bimbingab dan Konseling di laman berikut:

https://bk.fip.unesa.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun