Dengan mendengarkan cerita dan nasihat dari orang tua atau sesepuh keluarga, nilai-nilai dan kearifan lokal bisa diteruskan ke generasi berikutnya.
Bagaimana cara mendengarkan yang baik dalam konteks keluarga Indonesia:
- Berikan perhatian penuh, tidak sambil main HP
- Tunjukkan bahasa tubuh yang sopan (tidak memotong pembicaraan)
- Tanggapi dengan kata-kata yang santun
- Pahami konteks budaya dan hierarki dalam keluarga
B. Saling Terbuka dan Kejujuran
Dorong kejujuran dalam komunikasi. Menciptakan lingkungan dimana setiap anggota keluarga merasa nyaman untuk menyampaikan pendapat atau perasaannya tanpa takut dihakimi sangat penting. Selain itu, komunikasi yang yang terbuka dan jujur juga dapat membantu menyelesaikan konflik atau masalah yang mungkin muncul.
Saling terbuka dan jujur dalam keluarga adalah sikap dimana kita bisa "curhat" atau berbagi cerita dengan nyaman kepada keluarga, tanpa takut diejek atau dimarahi. Ini seperti ketika anak berani berterus terang pada orang tua kalau nilainya turun, atau orang tua yang terbuka soal kesulitan keuangan keluarga.Dalam budaya kita, kita memang kadang sungkan atau " Acuh tak acuh" untuk terlalu terbuka. Tapi justru keterbukaan yang sopan ini penting supaya tidak ada yang "dipendam" sendiri. Misalnya, daripada diam-diam hutang sana-sini, lebih baik cerita dulu ke keluarga untuk cari jalan keluar bersama.Kejujuran di sini bukan berarti "ceplas-ceplos" atau bicara seenaknya. Tetap harus disampaikan dengan santun, memilih waktu yang pas, dan tetap menjaga perasaan anggota keluarga lain. Seperti kata pepatah "jujur tapi menjaga perasaan".
C. Pahami Perbedaan
Memahami perbedaan setiap anggota keluarga adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga. Harus di ingat, bahwa setiap individu memiliki kepribadian, minat, serta cara pandang yang unik dan berbeda.