Mungkin semua orang sudah tahu kalau Macao sangat identik dengan kemewahannya. Kasino-kasino kelas internasional, restoran mahal, bangunan-bangunan megah dan hotel-hotel mewah, adalah pemandangan lazim yang menghiasi area pusat kota, yang bahkan sudah dapat terlihat ketika pesawat hendak mendarat di tanah Macao. Meski demikian, perlahan-lahan masyarakat dunia mulai melihat Macao dari sisi lainnya yang tak kalah menarik perhatian: perpaduan budaya barat dan timur.
Sebagai mantan jajahan Portugis, tak heran kalau kecantikan ala Eropa masih bisa terasa di kota Tiongkok ini. Tapi bukan berarti kedua budaya itu berdiri sendiri-sendiri, terpisah dan seolah-olah tak bertemu---sentuhan elegan Portugis serta elemen khas Tionghoa menyatu begitu apik di Macao, membuat siapapun dapat menikmati bangunan-bangunan batu Gotik dan pasar-pasar ala film-film Mandarin dalam waktu bersamaan.
Tapi ternyata, kecantikan Macao tak berhenti hanya sampai situ. Keluar dari Macao Peninsula dan sekitarnya, di mana kasino beroperasi dan bangunan-bangunan sejarah berdiri, ada dua lagi wilayah kota yang seperti tak tersentuh kisruhnya turis dan kesibukan ala kota besar. Mereka adalah Taipa, dan Coloane.
Wajah Macao yang belum banyak terekspos
Terbaring tepat di sebelah selatan pusat kota, segera setelah melewati jembatan-jembatan yang menghubungkan Macao di sisi daratan dengan Macao yang berada di pulau-pulau---adalah Taipa. Satu dari empat wilayah utama Macao yang sebenarnya sudah sedikit mencicipi megahnya dunia perjudian dengan beberapa nama kasino besar berdiri di atasnya. Namun kalau semua itu diambil, Taipa mungkin tidak akan begitu kebanjiran pengunjung.
Padahal area inilah wajah asli Macao. Di mana barat dan timur bertemu dan menyatu sebagaimana keduanya dipertemukan semasa zaman penjajahan, ketika kasino belum menjadi nama tengah Macao.Â
Keasliannya bisa dilihat dalam Taipa Houses Museum, sebuah museum berbentuk rumah asli budaya Macao, yang menceritakan kehidupan para penduduk Macao keturunan Portugis. Lokasinya berada di sebuah kompleks taman asri yang memancarkan sisi alami Macao, di mana terdapat sebuah danau besar dengan hotel-hotel mewah di seberang sana---seolah-olah membatasi wilayah ini dari bisingnya orang-orang yang datang untuk berjudi.
Kuliner tiada hentiÂ
Tak jauh dari Taipa Houses Museum, ada sebuah kompleks kuliner bernuansa agak kekinian yang kian menunjukkan bahwa Macao serius untuk keluar dari label "identik dengan kasino"-nya. Namanya adalah Taipa Village. Luasnya memang tak seberapa, dan lokasinya masih berada di bawah bayang-bayang kemegahan kasino ala Macao. Tapi area ini berdiri pede di balik besarnya Venetian Macau, menyajikan beragam pilihan makanan yang jauh lebih bisa dijangkau daripada yang ada di hotel besar itu.
Menyatu dengan alam Macao