Mohon tunggu...
Deri Prayoga
Deri Prayoga Mohon Tunggu... SB Project

Well ...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tak Berani Mati, Tak Pantas Hidup

2 Oktober 2019   22:04 Diperbarui: 3 Oktober 2019   10:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa kau tahu apa itu berani?" tanyanya tiba tiba.
Padahal saya masih bingung dengan perkataannya sebelumnya.

"Berani itu bukan berarti tidak pernah takut. Berani itu adalah ketika kau selalu berusaha menghadapi rasa takutmu."

"Jadi walaupun kau bergemetaran, berkeringat dingin, dan terkencing-kencing di celana. Tapi selama kau masih berusaha menghadapi rasa takutmu. Kau adalah seorang pemberani. Dan ini adalah sikap yang wajib dimiliki, terutama bagi seorang laki laki." entah kenapa saya merasa cukup malu dan terhina mendengar perkataannya.

"Jadi.. Apa kau berani mati?"

"I.. Iya," jawab saya bergemetaran karena tidak menyangka sedikitpun dia akan langsung menanyakan hal itu.

"Untung saja kau menjawab seperti itu. Karena kalau tidak, aku sudah membunuhmu."

Sejak saat itu saya tidak pernah lagi berkata kalau saya takut mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun