"Apa kau tahu apa itu berani?" tanyanya tiba tiba.
Padahal saya masih bingung dengan perkataannya sebelumnya.
"Berani itu bukan berarti tidak pernah takut. Berani itu adalah ketika kau selalu berusaha menghadapi rasa takutmu."
"Jadi walaupun kau bergemetaran, berkeringat dingin, dan terkencing-kencing di celana. Tapi selama kau masih berusaha menghadapi rasa takutmu. Kau adalah seorang pemberani. Dan ini adalah sikap yang wajib dimiliki, terutama bagi seorang laki laki." entah kenapa saya merasa cukup malu dan terhina mendengar perkataannya.
"Jadi.. Apa kau berani mati?"
"I.. Iya," jawab saya bergemetaran karena tidak menyangka sedikitpun dia akan langsung menanyakan hal itu.
"Untung saja kau menjawab seperti itu. Karena kalau tidak, aku sudah membunuhmu."
Sejak saat itu saya tidak pernah lagi berkata kalau saya takut mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H