Cukup banyak yang meyakini bahwa kematian adalah sebuah kepastian. Apapun yang terjadi, setiap individu yang sempat merasakan hidup, pasti juga kelak akan merasakan mati, suatu hari.Â
Yah, setidaknya secara umum dan pribadi, Itulah yang saya yakini.Â
Walaupun ternyata pada kenyataannya, masih ada juga beberapa orang yang cukup takut menghadapi kematiannya. Termasuk juga saya sendiri.
Saya masih merasa, saya belum siap. Masih ada beberapa hal yang saya pikir, harus saya tuntaskan terlebih dahulu. Walaupun saya juga masih bingung, entah apa itu.
Apa sebenarnya yang kurang?
Apa tepatnya yang jadi masalahnya?
Sedangkan di lain pihak, ada beberapa orang yang malah menjemput kematiannya, justru karena dia takut menghadapi kehidupannya.
Iya, mereka adalah orang-orang yang depresi dan ingin bunuh diri.
Saya pikir itu menarik. Karena saya sendiri juga pernah merasakan itu. Depresi. Hidup ini memang aneh. Tapi entah kenapa saya malah suka itu.
Seseorang yang cukup saya kagumi pernah berkata, "Keseimbangan itu sangatlah perlu, jadi jangan pernah bersikap berlebihan."
Dia orang yang bijaksana. Itulah kenapa saya mengaguminya.
"Kalau kau tidak siap mati, kau tidak pantas hidup di dunia ini." katanya suatu hari.
"Apa kau tahu apa itu berani?" tanyanya tiba tiba.
Padahal saya masih bingung dengan perkataannya sebelumnya.
"Berani itu bukan berarti tidak pernah takut. Berani itu adalah ketika kau selalu berusaha menghadapi rasa takutmu."
"Jadi walaupun kau bergemetaran, berkeringat dingin, dan terkencing-kencing di celana. Tapi selama kau masih berusaha menghadapi rasa takutmu. Kau adalah seorang pemberani. Dan ini adalah sikap yang wajib dimiliki, terutama bagi seorang laki laki." entah kenapa saya merasa cukup malu dan terhina mendengar perkataannya.
"Jadi.. Apa kau berani mati?"
"I.. Iya," jawab saya bergemetaran karena tidak menyangka sedikitpun dia akan langsung menanyakan hal itu.
"Untung saja kau menjawab seperti itu. Karena kalau tidak, aku sudah membunuhmu."
Sejak saat itu saya tidak pernah lagi berkata kalau saya takut mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H