Mohon tunggu...
Deri Prayoga
Deri Prayoga Mohon Tunggu... Seniman - SB Project

Well ...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SDM (Manusia) Vs SDA (Lingkungan)

2 Oktober 2019   01:45 Diperbarui: 3 Oktober 2019   13:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua pasti sudah sangat akrab dengan "Pemerintahan Jokowi" dan "Pembangunan Infrastrukturnya".
Lagipula sepertinya itulah salah satu dari "sekian banyak" hal yang sering ditonjolkan, diutamakan dan dibanggakan, baik oleh Bapak Jokowi sendiri maupun oleh para pendukungnya.

Dan kebetulan, ini juga merupakan salah satu topik yang cukup sering diperdepatkan oleh kedua kubu politik Pilpres 2019 kesayangan kita.
Iya, siapa lagi kalau bukan kubu para Cebong dan Kampret.

Pada suatu hari yang cerah, seorang Kampret mengeluh sendirian karena kemiskinan nasibnya, "Argh, Pak Jokowi! Kami nggak butuh Infrastruktrur! Kami nggak makan Infrastruktur, Pak!"

Tiba tiba saja seorang Cebong yang entah datang darimana dengan pede-nya menjawab, padahal tidak ditanya.
"Siapa juga yang bakal makan Infrastruktur!? Mungkin sekarang masyarakat kita emang bakal 'sedikit' kesusahan. Tapi liat aja beberapa tahun ke depan, ekonomi kita bakal bertumbuh, dan bahkan meroket!"

"Halaahhh, mana mungkin bakal kayak gitu, dasar cebong dungu!" Si kampret jadi semakin stress dan kesal.

"Yaelah, kasar amat, daripada elu, kampret barbar! Sobat gurun! *Sensor*!" balas cebong tak terima.

"*Sensor*! *Sensor*!" teriak kampret.

"*Sensoor*!" pekik cebong.

Huuft, Seharusnya orang yang sedikit waras saja sudah cukup mendapat bukti betapa mengerikannya kualitas SDM kita saat ini.

Dan percayalah, Infrastruktur bukanlah solusi "Efektif" bagi permasalahan seperti ini.

Iya, saya tahu mungkin ada beberapa pihak yang kontra dengan saya dan mengatakan bahwa SDM (Manusia) dan SDA (Lingkungan) itu sama pentingnya. Sehingga tidak terlalu jadi masalah Sektor mana yang harus didahulukan dan diutamakan terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun