Mohon tunggu...
Deri Prayoga
Deri Prayoga Mohon Tunggu... Seniman - SB Project

Well ...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SDM (Manusia) Vs SDA (Lingkungan)

2 Oktober 2019   01:45 Diperbarui: 3 Oktober 2019   13:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya alasan saya menulis Artikel ini adalah berangkat dari kegelisahan saya terhadap Prioritas pemerintah negara ini dalam memandang "Sektor" SDM dan SDA-nya.

Iya, bisa dibilang ini adalah salah satu bentuk "Kritik" saya terhadap Pemerintahan negara ini.

Eh eh eh, tapi tunggu, tunggu dulu, tahan dulu.
Ini bukanlah sebuah bentuk penghinaan. Percayalah, saya sangatlah bermaksud baik.

Saya tidak pernah dan tidak akan pernah benci kepada Pemerintah.
Saya cuma sekedar marah saja.
Tolong bedakan antara kebencian dan kemarahan.
Terdapat sebuah kata "Cinta" yang menjadi pembeda di antara keduanya.

Saya bisa marah karena saya Cinta. Saya Cinta Pemerintah, saya Cinta Negara ini! Saya Cinta Bangsa ini.

Karena kalau seandainya saya tidak Cinta,
Saya tidak akan pernah peduli.

Dan lagipula bukan cuma sekedar kritik saja yang akan saya utarakan di artikel saya kali ini. Tapi ada juga beberapa saran dan sedikit solusi bagi kita semua.

Jadi sekali lagi saya mohon.
Saya ini masih muda, saya belum sempat menikah.

Oke, yasudah, kita kembali lagi ke inti persoalannya.
Ehem,

Oiya, dalam hal ini, dibandingkan SDA, saya lebih suka menyebut "Sektor" selain Manusia (SDM) sebagai Lingkungan (SDA).
Ini adalah upaya saya untuk menghindari kesalahpahaman Istilah. Karena pada umumnya SDA lebih identik dengan Lingkungan Alam (Flora dan Fauna, Hasil bumi), tapi tidak selalu identik dengan Lingkungan Buatan (Pembangunan, Infrastruktur, Teknologi, Modernisasi).
Jadi apabila nanti saya menyebut kata SDA (Lingkungan), itu artinya Pembangunan dan Infrastruktur juga termasuk.

Oke, kalau begitu kita langsung saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun