Bisnis pembayaran secara global sangatlah kompleks, namun menyimpan potensi yang sangat besar untuk digarap. Dengan kekayaan dan kemampuan manajemennya, Elon Musk berpeluang untuk bisa melakukannya tanpa banyak pesaing.
Penggantian nama ini juga membuka peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan loyalitas konsumen dengan memberikan nilai tambah dan pengalaman yang unik.Â
Untuk tujuan itu, nama dan persepsi lama terhadap Twitter yang begitu kuat terhadap media sosial, terpaksa dikalahkan walaupun brand tersebut memiliki value yang sangat tinggi. Ingat, istilah "tweet" telah masuk kamus resmi berbagai bahasa karena keberadaan Twitter.
Namun, salah satu risiko besar adalah ketidakmampuan brand "X" mempertahankan identitas dan reputasi yang telah dibangun selama ini, terutama di dunia media sosial.Â
Risiko lain adalah bagaimana manajemen mengelola krisis karena terjadinya kebingungan atau penolakan dari konsumen yang sudah terbiasa dengan nama Twitter.
Akhirnya, bisnis adalah persoalan pembuatan keputusan. Kita lihat bersama perkembangan selanjutnya, apakah kisah ini akan tercatat dalam buku sejarah sebagai rebranding yang gagal, atau malah menjadi kisah sukses transformasi bisnis yang fenomenal. Dengan Elon Musk, semua jadi serba menarik dan mengibur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H