Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Polarisasi Politik Makin Ekstrem, Berharap Peran Aktif Mahkamah Konstitusi

19 Juli 2023   19:54 Diperbarui: 19 Juli 2023   19:59 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Stanford University

Di sisi lain, para penyedia platform media sosial perlu berkomitmen untuk memitigasi dampak negatif filter bubble dengan lebih memperhatikan keberagaman konten dan mempromosikan keterbukaan informasi yang lebih luas dan inklusif.

2. Ketidakpercayaan terhadap Institusi

Ketidakpuasan terhadap institusi pemerintahan atau lembaga tertentu dapat menyebabkan masyarakat mencari kelompok yang lebih ekstrem sebagai bentuk protes atau alternatif.

3. Politik Identitas

Penguatan identitas kelompok tertentu dan polarisasi berdasarkan identitas, seperti suku, agama, atau etnis, dapat memperkuat perpecahan dalam masyarakat.

4. Krisis Kepercayaan

Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah atau sistem politik secara keseluruhan bisa goyah akibat krisis ekonomi, skandal politik, atau kegagalan dalam menangani isu-isu penting.

Mencari Penengah

Dalam menghadapi polarisasi politik yang semakin ekstrem ini, diperlukan pihak-pihak yang netral dan mampu menjadi penengah. Salah satu lembaga yang diharapkan dapat berperan secara aktif sebagai penengah dalam konteks ini adalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI).

Sebagai lembaga negara yang bertugas mengawal konstitusi dan melindungi hak-hak konstitusional warga negara, MKRI dapat memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas demokrasi di negara kita. Berikut beberapa peran penting MKRI dalam menghadapi polarisasi politik yang ekstrem:

1. Pengawal Konstitusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun