Penelitian terkini menunjukkan bahwa diet ketogenik memiliki manfaat bagi penyembuhan berbagai penyakit seperti; sakit jantung, kanker, alzeimer/pikun, epilepsi, parkinson, sindrom ovarium/penurunan insulin, kerusakan otak, jerawat dll
Baca : The Ketogenic Diet 101: A Detailed Beginner's Guide
Boleh jadi,
Informasi ringkas di atas menjelaskan kenapa sebagian (besar?) "pengikut keto" atau yang menjalankan diet ketogenik ini memiliki salah satu dari 2 ciri berikut ini:
(1) ingin langsing
(2) menderita penyakit kronis
Dan ciri pertama itu juga yang menjelaskan, kenapa praktisi keto ini - sepertinya - lebih banyak perempuan dari pada laki-laki Â
Sangat sedikit dari mereka yang "merasa sudah langsing dan sehat" yang tertarik ikut keto. Yang sudah langsing kuatir ikut keto malah tambah kurus dan tidak menarik. Yang sudah merasa sehat tidak melihat pentingnya ikut keto, atau kuatir ikut keto justru malah jadi sakit.
Bahkan boleh jadi sebagian yang sudah/sedang ikut keto pun berpikir untuk jalani keto sementara saja, hanya sebagai "instrumen pelangsingan". Setelah mencapai berat ideal, maka "good bye keto".
Kecuali yang semakin sehat dengan keto, setelah sebelumnya menderita sakit kronis menahun, lalu lepas dari ketergantungan obat. Bisa jadi mereka ini lebih setia menjalani keto dan menjadikannya sebagai pola hidup (lifestyle).
Antara "diet ketogenik" dan "ketofastosis lifestyle"?