Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Larasati Menjadi Drupadi

5 Januari 2023   14:11 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:53 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tahu sekarang, kenapa aku selalu bertemu dengan orang gila dan merasa nyaman. Itu karena aku gila. Orang gila sulit menemukan kecocokan bergaul dengan orang waras."

"Itulah kenapa aku merasa beruntung tak terlahir sebagai suami pertamamu. Aku akan marah sekali kalau istriku ternyata memiliki petualangan gila dan menyembunyikannya selama, berapa tahun kalian pacaran dan lalu menikah?"

"Lima belas tahun!"

"Wah, aku tak bisa membayangkannya."

"Kenapa kau jadi memikirkan suami pertamaku?"

"Sulit saja membayangkan suatu hari akhirmya terungkap bahwa istriku memiliki 5 suami lain setelah lima belas tahun ia menyembunyikannya. Kalau sekedar bertualang bebas mungkin masih bisa dimengerti, tapi punya ikatan perkawinan lain? Wah, wah..."

"Itu membuktikan bahwa bukan kalian saja para lelaki yang bisa memiliki banyak ikatan perkawinan. Perempuan juga bisa kalau dia mau."

"Jangan kau bilang suamimu..."

"Ia punya empat ikatan perkawinan dan berlindung di balik kitab, maka aku membalasnya dengan menyimpan enam ikatan perkawinan yang kulakukan dengan sadar dan penuh cinta. Aku melakukannya demi kepuasanku sendiri, demi menghibur hatiku yang sakit, bukan demi omong kosong."

Aku diam, kepalaku terasa pening. Dunia ini terasa kusut. Apa yang terjadi selalu akibat dari apa yang terjadi sebelumnya dan terus tumpang tindih saling meningkah menjadi rentetan kehidupan yang begitu hidup.

"Bagaimana kalau suatu hari semuanya terbongkar?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun