Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Larasati Menjadi Drupadi

5 Januari 2023   14:11 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:53 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau benar begitu, bagaimana bisa damai-damai saja?"

"Karena dia juga memiliki petualangannya sendiri."

"Wow, kupikir dunia belum serusak ini, dan kalau beranda otakku sedang kedatangan malaikat, aku seringkali merasa menjadi pendosa yang mengotori dunia, tapi ternyata dunia ini sendiri penuh pendosa."

"Harusnya Mbak Laras tidak terkejut. Selalu ada yang lebih gila ketika kita sudah merasa paling gila."

"Siapa tepatnya yang lebih dulu bertualang? Kau, atau istrimu?"

"Kurasa dia lebih dulu." kataku.

"Ah, jangan mencoba terlihat sebagai korban kau sedang bicara dengan seorang Drupadi, lagipula kau seorang dalang, tak ada dalang yang tak terobsesi menjadi Arjuna."

"Ya, di malam sebelum hari pernikahan kami, dia membuat janji sendiri dengan pacar rahasianya, aku membututinya sehingga aku tahu semuanya. Lalu pada malam pertama aku berhasil membuatnya mengakui. Tapi aku meyakinkan dia bahwa aku tak mempermasalahkan hal itu karena dia mengakui."

"Jadi, karena dia mengakui maka kau biarkan ia dengan petualangannya?"

"Bagiku ketidaknyamanan adalah ketika aku tahu istriku menyembunyikan sesuatu dariku. Tapi jika ia berterus terang aku tak menjadikannya masalah. Aku menganggapnya wajar jika ia suka melihat ketampanan lelaki dan berkhayal, karena aku juga begitu. Setiap melihat Mbak Laras aku juga tergoda, dan membayangkan andai aku bisa tidur denganmu."

Mbak Laras tertawa lepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun