Aku tertawa kecil, "aku menjadi petualangan Mbak Laras, atau Mbak Laras yang menjadi petualanganku?"
"Apa pun," kata Mbak Laras, "tak menjadi masalah bagiku. Toh rasanya sama saja."
Mbak Laras tertawa kecil lagi. Wajahnya terlalu teduh untuk menjadi seorang Drupadi, perempuan dengan banyak ikatan cinta dan dengan penuh kesadaran begitu menikmatinya. Tapi kau memang tak akan pernah tahu siapa sebenarnya yang berada di belakang seraut wajah.
"Kalau begitu aku cukup beruntung tak terlahir sebagai suami pertamamu Mbak."
"Kenapa memangnya?"
"Mbak Laras sendiri kan yang bilang dalam lingkaran itu hanya suami pertamamu yang tak menyadari siapa Mbak Laras."
Mbak Laras tertawa lagi.
"Apa istrimu tahu kau berpetualang di belakangnya?"
"Dia tahu."
"Benarkah?"
"Ya."