Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasih Baruku

19 Oktober 2016   10:04 Diperbarui: 19 Oktober 2016   10:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang aku punya kekasih baru

Dia hebat dan sangat mengerti aku

Segala hal ia lakukan untukku

Seluruh waktu ia curahkan untuk memikirkan yang terbaik bagiku

Aku ingat kekasih pertamaku

Ia yang membebaskanku

Ia yang memerdekakanku

Seorang patriot sejati dalam sejarah hidupku

Tiba-tiba seseorang merebutnya dariku

Ia lalu menjadi kekasih keduaku

Tapi ia tak pernah mencintaiku

Ia hanya memikirkan apa yang bisa diambil dariku

Aku terharu ketika kekasih keduaku yang tak mau melepasku akhirnya menyerah

Keadaan membuatnya lemah

Anak-anak muda turun ke jalan dan marah

Maka ia terpaksa melepasku dengan pasrah

Kekasih ketigaku adalah cendekia yang jenius

Tapi ia tak punya cukup waktu untuk mengurus

Ia seseorang dengan perasaan halus

Meski sebentar saja menjadi kekasihku, aku bisa merasakan, ia begitu tulus

Kekasihku yang keempat menggantikannya

Ia gagah di waktu muda

Seorang santri yang teguh lagi cendekia

Aku sangat mencintainya

Tapi orang-orang merenggutnya dariku dengan paksa

Penggantinya adalah seorang wanita

Ia anggun dan ia adalah putri kekasihku yang pertama

Ia pun hanya sebentar saja

Tapi meski begitu ia tak kurang kebaikannya

Ia tak bertahan lama karena seorang yang gagah lalu menggantikannya

Ia terlalu membela perasaannya daripada mempedulikan kekasihnya

Ia sibuk bersyair dan berpuisi saja

Ia hanya peduli kehormatannya sendiri dan lupa janjinya

Tapi aku sudah melupakan kesedihan ini

Karena sekarang aku punya kekasih baru

Dia hebat dan sangat mengerti aku

Segala hal ia lakukan untukku

Seluruh waktu ia curahkan untuk memikirkan yang terbaik bagiku

Semoga kau sehat selalu, Kekasihku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun