“Kalau belum. Ini kalau belum, ya? Aku perkenalkan seseorang kepada kamu, kamu mau?”
Nur memandang Kasdi dengan pandangan tajam. Pertanyaan itu mengesankan sesuatu yang tak nyaman dirasa. Menyadari pertanyaannya membuat Nur seperti tersinggung, Kasdi tampak gugup.
“Eh, maksudku begini. Apakah kamu bersedia memberi kesempatan kepada dia untuk berkenalan. Sekedar kenalan saja. Urusan selanjutnya kembali pada kamu atau dia, begitu,” jelas Kasdi.
Nur diam. Sebenarnya ia tak sedang berpikir, melainkan sedang menahan dada yang tiba-tiba berdegup-degup kencang. Kasdi akan mengenalkannya pada seorang laki-laki? Benarkah? Bagaimana laki-laki itu? Dia baik? Oh, itu yang penting. Aku sadar bagaimana diriku, perawan tua dan juling. Tapi mestinya aku boleh menginginkan laki-laki yang baik bukan?
Nur memandang Kasdi.
......
Kulakan : Berbelanja dalam jumlah besar (umumnya) untuk dijual lagi
Slewah : Tidak serasi, berbeda antara yang satu dengan yang lain
Budheg : Tuli
Sarimbit : Sepasang, berpasangan