Jika melihat dari hasil Kinerja yang telah dicapai oleh pasangan Lukmen selama periode I pemerintahannya, siapapun tidak ada yang bisa menyangkal bahwa kinerjanya sangat berhasil. Walaupun ada kekurangan sedikit disana-sini, itu masih dalam batas yang wajar, karena bagaimanapun pasangan Lukmen itu bukan Malaikat yang penuh dengan kesempurnaan. Dalam ilmu statistic kita kenal istilah Average ( rata-rata ), yaitu apabila kita data semua keberhasilannya dan kita data juga semua kekurangannya, lalu kita bandingkan. Jika memang keberhasilannya yang lebih banyak atau dominant, maka yang muncul adalah suatu value ( nilai ) keberhasilan.Â
SUARA DARI MASYARAKAT PEGUNUNGAN PAPUA
   Dalam Pilgub Papua 2018, secara sosial budaya, kita harus akui, bahwa memang masih kental sudut penilaian kesukuan. Dan secara garis besar dalam hal ini kira melihatnya OAP dari kalangan masyarakat pengunungan dan OAP masyarakat pantai.
Masyarakat pengunungan ini adalah basis militan yang terkuat dari pasangan Lukmen. Sebenarnya kalau saya nilai sudah lebih dari militant. Karena masyarakat pengunungan melihat Lukmen adalah sebagai symbol kebangkitan orang pengunungan dan juga sebagai Kepala Suku Besar mereka sekaligus sebagai " Bapak " bagi mereka. Dan yang patut kita acungi jempol, adalah hamper sebahagian besar para Bupati di 28 kabupaten di Papua adalah para loyalisnya Lukas Enembe. Jumlah masyarakat pengunungan papua diperkirakan mencapai 35% dari DPT yang ada diprovinsi Papua.Â
Melihat kenyataan yang ada saat ini diperkirakan paling sedikitt pasangan Lukmen bisa meraup 70% dari jumlah 35% suara masyarakat pengunungan itu, atau meraup sekitar 24,5 % suara masyarakat pengunungan di DPT. Jhon Wempi Wetipo juga merupakan Putra pegunungan Papua yang terbaik. Dan juga mempunyai basis dukungan dari kelompok keluarga dan loyalisnya serta basis massa dari Partai PDIP dan Gerindra. Untuk saat ini, Hemogomi Lukas Enembe masih sangat terlalu kuat di hati masyarakat pengunungan, sehingga akan menyulitkan JWW untuk merebut hati masyarakat pengunungan. JWW diperkirakan paling banyak hanya bisa meraih sekitar 20 % dari 35 % suara masyarakat pengunungan atau sekitar 7 % suara masyarakat pengunungan yang ada di DPT.
SUARA DARI MASYARAKAT PANTAI PAPUA
Dari hasil pengamatan kami dilapangan dan juga hasil wawancara langsung dengan beberapa masyarakat dan tokoh masyarakat, dukungan terhadap HMS sebagai Putra Tabi bisa dikatakan tergolong masih besar. Jumlah suara masyarakat Pantai di Papua ada sekitar 30 % dari Total DPT yang ada ditahun 2018 ini. Diperkirakan pasangan Jww-HMS bisa meraih paling banyak sekitar 60 % suara masyarakat Pantai.Â
Pasangan Jww-Hms sangat menyadari hal ini makanya mereka lebih memfokuskan untuk menggalang dukungan dari suara masyarakat Pantai dan suara masyarakat Non OAP terutama dari kalangan muslim. Dengan demikian pasangan Jww-Hms akan meraih suara sekitar 21 dari DPT yang berasal dari masyarakat pantai ini.Sedangkan pasangan Lukmen bisa meraih 40% dari 30 % golongan masyarakat pantai = 12 % Â dari total pemilih yang ada di DPT.
Suara masyarakat Non OAP Papua cukup besar, berada di kisaran antara 20% s.d 30% suara yang yang ada di DPT. Dalam kajian ini kita memakai angka patokan rat-rata  20% saja. Dikalangan masyarakat pendatang, Lukas Enembe dengan slogannya KASIH MENEMBUS PERBEDAAAN dan juga dengan kondisi keamanan Papua yang kondusif serta kehidupan beragama yang rukun, cenderung sebagian besar akan memilih ke pasangan Lukmen. Pasangan Lukmen sangat jeli melihat hal ini dan jauh hari sebelumnya pasangan Lukmen sudah membina dengan baik, kelompok masyarakat non OAP ini. Paling sedikit pasangan Lukmen akan meraih 80% dukungan dari masyarakat non OAP ini atau sekitar 16 % dari DPT.