Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Alasan Mengapa Banyak Keturunan India "Menguasai" Dunia

24 Mei 2023   08:42 Diperbarui: 25 Mei 2023   00:04 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sundhar Pichai. Sumber: editplatter.com via kumparan.com

Jika di Amerika kita mengenal Silicon Valley di California, maka di India ada Bengaluru atau Bangalore yang dikenal sebagai The New Silicon Valley.

Kota ini adalah kota pusat IT termaju dan termasif di seluruh Asia. Tidak heran jika Amazon, Uber, Microsoft dan perushaaan berbasis IT lainnya berinvestasi besar-besaran di kota ini.

Setali dengan ini di India juga banyak perguruan tinggi yang memiliki fasilitas dan kurikulum yang mumpuni mendukung kemajuan IT di India. Bahkan masyarakat India pun sudah sangat melek dengan IT. Pembayaran dengan e-money serta akses digital sudah sangat banyak dipakai di India.

Ini juga tidak lepas dari peran pemerintahnya yang mendukung kemajuan IT ini tumbuh dan berkembang di India dengan mengeluarkan berbagai kebijakan pendukung.

Perkembangan IT yang mumpuni mendukung masyarakatanya untuk cepat berkembang dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan demi kemajuan termasuk juga menjadi diaspora dan menjadi pimpinan di berbagai institusi pemerintahan dan juga perusahaan dunia apalagi yang berbasis IT. 

Membaca dari kelima alasan sebelumnya, tentu sekarang kita paham tidak heran banyak keturunan India dapat menjadi pimpinan pemerintahan maupun perusahaan kelas dunia.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Saya pikir kita bisa mengejar India jika kita bisa saling mendukung dan melangkah bersama dan perubahan masif itu harus dimulai dari sekarang lebih-lebih menjelang bonus demografi Indonesia di 2020-2035.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun