Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Alasan Mengapa Banyak Keturunan India "Menguasai" Dunia

24 Mei 2023   08:42 Diperbarui: 25 Mei 2023   00:04 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PM Inggris Keturunan India, Rishi Sunak. Sumber: AP Photo di Kompas.com

Rishi Sunak yang merupakan keturunan India pada 25 Oktober 2022 lalu terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris. Dia menggantikan Liz Truss yang merupakan Perdana Menteri Inggris Perempuan Ketiga sepanjang sejarah Inggris. Liz mundur di tengah krisis ekonomi dan pangan yang sedang dihadapi Inggris.

Rishi Sunak menambah daftar panjang para pemimpin negara dan perusahaan kelas dunia dari keturunan India. Sebut saja Kamala Harris yang merupakan Wakil Presiden Amerika Serikat, Pravinth Jugnaudh yang menjadi Perdana Menteri Mauritius, Antonio Costa yang merupakan Perdana Menteri Portugal.

Pimpinan Perusahaan Dunia Keturunan India. Sumber: Okezone.com
Pimpinan Perusahaan Dunia Keturunan India. Sumber: Okezone.com

Di perusahaan kelas dunia kita mengenal Sundar Pichai, CEO Google, lalu Satya Nadella sebagai CEO Microsoft, Arvind Krishna sebagai CEO IBM, Ajaypal Singh Banga dari Mastercard, Parag Agrawal dari Twitter dan masih banyak lainnya.

Dominasi keturunan India ini menjadi sebuah sorotan dan kajian dari banyak akademisi dan juga masyarakat umum. Banyak faktor yang menjadi variable membuat para pemimpin keturunan India ini mendominasi di dunia.

Berikut 5 alasan mengapa keturunan India ini dapat menguasai dunia.

Keturunan India Pemimpin Pemerintahan di Berbagai Negara. Sumber: Kumparan.com
Keturunan India Pemimpin Pemerintahan di Berbagai Negara. Sumber: Kumparan.com

Pertama, Masyarakat India Sangat Kompetitif dan Adaptif

Pebisnis Besar India, R Gopalakrishnan yang mengarang buku "The Made in India Manager", menyampaikan bahwa, "tidak ada negara lain di dunia yang 'melatih' jutaan warganya dengan cara gladiator seperti yang dilakukan oleh India."

Persaingan yang ketat dan keruwetan di setiap lini kehidupan berhasil melatih masyarakat India untuk tumbuh menjadi seorang yang cepat beradaptasi.

Dengan jumlah penduduk sebesar 1,429 Miliar jiwa berhasil menjadikan India dengan populasi terbesar di dunia mengalahkan Tiongkok pada 2023 ini.

Populasi yang tinggi tentu diiringi dengan beragam masalah di dalamnya, orang-orang keturunan India menjadikan kompetisi dan adaptasi adalah makanan sehari hari. Jika kamu tidak luar biasa dan bekerja keras, maka kamu tidak akan menjadi siapa-siapa.

Jadi jangan heran jika melihat rekan kita di kantor yang keturunan India terlihat "ambisius" dalam berbagai hal, mereka sudah terlatih untuk itu dan justru hal inilah yang membuat mereka dapat menapaki karir politik, bisnis, maupun usahanya secara optimal dan menjadi pucuk pimpinan.

Kedua, Arus Imigrasi

Tidak dipungkiri mirip seperti Tiongkok bahwa banyak warga India yang berimigrasi ke berbagai belahan dunia terutama di negara-negara yang membuka akses dan menerima imigrasi secara terbuka seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Imigrasi warga keturunan India ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti ekonomi, Pendidikan, budaya/agama dan lain sebagainya dan hal ini dilangsungkan jauh sebelum negara India sendiri berdiri. Bahkan penyebaran Islam di nusantara menurut salah satu teori dari para sudagar dan pedagang dari Gujarat, India. Belum lagi melihat fakta bahwa pusat dan muasal agama Hindu dan Buddha sendiri, jadi tidak heran penyebaran agama juga seiring dengan penyebaran manusia dari tanah Hindustan ini.

Selain itu di masa kolonialisme Inggris di India banyak juga warga negara India terutama golongan bangsawan yang akhirnya berimigrasi dan mengenyam pendidikan ke berbagai belahan negara di Eropa, terutama Inggris Raya. Mereka yang mendapatkan akses Pendidikan ini tentu mereka yang terpilih dan sebagian besar dari kasta atas di India.

Seiring berjalannya waktu anak-anak yang memiliki talenta luar biasa bahkan bukan dari kasta tinggi ataupun dengan keadaan ekonomi mencukupi dapat melanjutkan sekolah di berbagai penjuru dunia bahkan universitas-universitas terbaik di Amerika Serikat dan Inggris misalnya.

Ketiga, Berdirinya Sekolah atau Perguruan Tinggi dengan Kualitas Dunia

Setali tiga uang dengan faktor imigrasi sebelumnya, kehadiran universitas-universitas yang melahirkan talenta-talenta terbaik dengan kurikulum dan kualitas pengajaran kelas dunia seperti almamater dari Arvind Krishna CEO IBM, dan Mantan CEO Twitter, Parag Agrawal yaitu India Institute of Technology (IIT) adalagi Satya Nadella CEO Microsoft yang berasal dari Manipal Institute of Technology.

Selain itu juga ada Indra Nooyi, Mantan CEO Pepsico yang merupakan jebolan Madras Christian College dan PG Diploma from IIM Calcutta.

India memang berinvestasi besar terhadap kualitas Pendidikan di negaranya dengan mempertimbangkan bahwa populasi sangat besar, namu seiring juga dengan peningkatan kualitas SDM-nya.

Sundhar Pichai. Sumber: editplatter.com via kumparan.com
Sundhar Pichai. Sumber: editplatter.com via kumparan.com

Keempat, Kemampuan Bahasa Inggris yang Mumpuni

Banyak yang tidak mengetahui bahwa Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa resmi yang dipakai di India termasuk dalam kehidupan pemerintahan.

Sejarah penggunaan Bahasa Inggris di India ini tentu sangat berat kaitannya ketika Inggris menjajah India dalam waktu cukup lama dan penggunaan Bahasa Inggris sendiri sudha mendarah daging dan sehari-hari seirng dipakai oleh masyarakat India, tidak heran jika kita melihat bagaimana masyarakat India mahir berbahasa Inggris bahkan banyak yang disetarakan seperti penutur asli.

Keuntungan ini membuat masyarakat India memiliki daya tawar dan akses dan komunikasi dalam dunia Pendidikan maupun bisnis lebih tinggi dibanding negara-negara berkembang lain yang memiliki kekurangan dalam komunikasi Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi internasional seperti Indonesia.

Kemampuan komunikasi dan presentasi orang-orang India pun sangat diakui di berbagai belahan dunia. Mereka terkenal sebagai poembicara yang vokal dan aktif serta tak segan untuk menyatakan pendapatnya.

Berbeda dengan beberapa negara di dunia yang masih cukup minder dalam kancah penyampaian gagasan ataupun komunikasi publik seperti Indonesia atau Tiongkok, padahal diyakini Indonesia dan Tiongkok sumber daya dan ide-idenya tidak kalah dengan masyarakat India.

Pimpinan Perusahaan Dunia Keturunan India. Sumber: wahananews.co
Pimpinan Perusahaan Dunia Keturunan India. Sumber: wahananews.co

Kelima, Perkembangan IT yang Masif di India

India terkenal dengan perkembangan dunia IT (Information and Technology) yang sangat masif. 

Jika di Amerika kita mengenal Silicon Valley di California, maka di India ada Bengaluru atau Bangalore yang dikenal sebagai The New Silicon Valley.

Kota ini adalah kota pusat IT termaju dan termasif di seluruh Asia. Tidak heran jika Amazon, Uber, Microsoft dan perushaaan berbasis IT lainnya berinvestasi besar-besaran di kota ini.

Setali dengan ini di India juga banyak perguruan tinggi yang memiliki fasilitas dan kurikulum yang mumpuni mendukung kemajuan IT di India. Bahkan masyarakat India pun sudah sangat melek dengan IT. Pembayaran dengan e-money serta akses digital sudah sangat banyak dipakai di India.

Ini juga tidak lepas dari peran pemerintahnya yang mendukung kemajuan IT ini tumbuh dan berkembang di India dengan mengeluarkan berbagai kebijakan pendukung.

Perkembangan IT yang mumpuni mendukung masyarakatanya untuk cepat berkembang dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan demi kemajuan termasuk juga menjadi diaspora dan menjadi pimpinan di berbagai institusi pemerintahan dan juga perusahaan dunia apalagi yang berbasis IT. 

Membaca dari kelima alasan sebelumnya, tentu sekarang kita paham tidak heran banyak keturunan India dapat menjadi pimpinan pemerintahan maupun perusahaan kelas dunia.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Saya pikir kita bisa mengejar India jika kita bisa saling mendukung dan melangkah bersama dan perubahan masif itu harus dimulai dari sekarang lebih-lebih menjelang bonus demografi Indonesia di 2020-2035.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun