Bisa jadi mereka dituntut berpenampilan demikian, karena mereka bekerja di sektor yang mengharuskan mereka berlaku demikian semisal di front office, pelayanan konsumen, hospitality, dan lain sebagainya atau bisa jadi juga mereka adalah golongan pamer dan mengutamakan penampilan meski menguras gaji bulanan ataupun berhutang.
Selama 6 tahun di SCBD saya tentu pernah menemui beragam rupa orang-orang dari selebritas, pengusaha, pegawai kantoran, dan lain sebagainya, karakternya pun saya tahu semisal anak-anak fresh graduate yang baru bekerja di sebuah bank yang suka eksis di media sosial lalu update story pergaulannya di SCBD dengan makan-makan di restoran mewah dan berkunjung ke berbagai butik branded hanya untuk sekadar mencoba dan mengunggahnya ke akun media sosial, ada juga pengusaha sukses yang gayanya sederhana tutur kata sopan dan tak sungkan makan di kantin karyawan biasa padahal asetnya miliaran  bahkan ratusan miliar.
Ketiga, Warga SCBD Selalu Memakai Pakaian Merek Mahal dan Terkenal
Ya di salah satu pusat perbelanjaan di SCBD banyak kita temui galeri butik merek-merek terkenal, pembelinya pun hilir mudik silih berganti berdatangan.
Tetapi faktanya para pengunjung butik ini sebenarnya sebagian besar bukanlah penghuni SCBD yang sehari-hari bekerja atau berbisnis di Kawasan SCBD ini. Mereka kebanyakan adalah kalangan selebritas ataupun pengusaha yang justru berkarier atau berbisnis di luar SCBD.
Pemandangan umum yang sering saya lihat di perkantoran SCBD adalah karyawan-karyawan yang memakai brand yang tidak terlalu mewah ataupun umum dipakai oleh kebanyakan orang. sepertinya sedikit sekali saya melihat mbak-mbak SCBD yang memakai lanyard Coach, flat shoes Torry Burch, ataupun tas LV, Hermes, atau Birkin.
Jikapun ada yang memakai pakaian branded tentu biasanya adalah kelas eksekutif perusahaan ataupun pengusaha-pengusaha top bahkan selebritas yang wara-wiri di kawasan SCBD ini atau ya penghuni SCBD yang memang memiliki penghasilan luar biasa atau yang suka pamer meski berhutang atau ya memiliki harta warisan yang tidak kunjung habis-habisnya.
Tak jarang juga saya menyaksikan para petinggi perusahaan ataupun pengusaha sukses yang saya temui di SCBD memakai pakaian yang sederhana dan mereknya pun merek yang kebanyakan dipakai orang-orang.
Tidak dipungkiri juga ada beberapa tempat di SCBD ini yang memang dipakai untuk clubbing dan kehidupan malam lainnya. Saya sendiri tidak ikut-ikutan untuk gaya hidup seperti ini, tetapi saya pernah melihat orang-orang yang datang ke club malam yang kebetulan di seberang gedung tempat saya bekerja dan saya waktu itu pulang malam dari kantor.
Ya memang sih gaya pakaian yang datang sepertinya mewah-mewah dan dengan kendaraan yang mewah-mewah juga pastinya, tapi mereka kebanyakan bukanlah warga SCBD, mereka hanya pengunjung yang sesekali datang.