Disarankan kita melihat objek yang berwarna menenangkan semisal hijau dna biru muda dna lain sebagainya akan lebih baik jika kita dapat melihat pepophonan ataupun halaman yang dipenuhi tanaman dnegan nuansa asri.
Metode 20-20-20 ini berfungsi untuk merelaksasi otot-otot mata kita agar tidak tenang dan mengalihkan pikiran kita agar tidak suntuk dna menjadi bosan.
Selain mengalihkan pandangan kita penting juga secara simultan melakukan peregangan pada anggota tubuh kita semisal tangan, kaki, pinggang, dan kepala. Metode peregangan pun bisa kita cari di youtube ataupun ke laman pencarian google.
Peregangan ini dapat kita lakukan semisal 2-3 jam sekali secara rutin agar badan tidak terasa kaku dan tegang setelah seharian melakukan pertemuan virtual.
Ketiga, Matikan Kamera Jika Tidak Diharuskan
Disadari atau tidak ternyata sensasi melihat diri kita dan rekan-rekan di layar laptop/komputer atau gawai kita dapat menyebabkan kegelisahan sendiri bagi diri kita mungkin terkait penampilan ataupun tampak muka kita dan yang lainnya.
Oleh karena itu sila matikan kamera kit ajika itu bukan keharusan dan pelru juga untuk tidak membuat pertemuan dalam mode layar penuh sehingga memenuhi layar kaca kita yang justru membuat kita merasa diawasi dan menimbulkan kecemasan tersendiri bagi diri kita.
Keempat, Atur dan Batasi Waktu Pertemuan Virtual Jika Memungkinkan
Jika memungkinkan penting bagi kita untuk membatasi kuantitas dan durasi pertemuan virtual yang kita lakukan, karena semakin banyak dna panjang durasi pertemuan virtual makan akan semakin besar risiko kita terkena zoom fatigue.
Oleh karena itu, keputusan untuk mengatur dan membatasi pertemuan virtual adalah hal yang mutlak kita lakukan. Tidak semua hal harus kita lakukan dalam pertemuan virtual.Â
Berbalas surat elektronik, menjelaskan melalu telepon ataupun whatsapp misalnya adalah alternatif yang dapat kita pilih selain pertemuan virtual.