Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Istilah Zoom Fatigue dan Lima Cara Mencegahnya

5 Oktober 2021   14:49 Diperbarui: 6 Oktober 2021   20:45 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Zoom Fatigue: sumber: Columbiaspectator via sindonews.com

Disarankan kita melihat objek yang berwarna menenangkan semisal hijau dna biru muda dna lain sebagainya akan lebih baik jika kita dapat melihat pepophonan ataupun halaman yang dipenuhi tanaman dnegan nuansa asri.

Metode 20-20-20 ini berfungsi untuk merelaksasi otot-otot mata kita agar tidak tenang dan mengalihkan pikiran kita agar tidak suntuk dna menjadi bosan.

Selain mengalihkan pandangan kita penting juga secara simultan melakukan peregangan pada anggota tubuh kita semisal tangan, kaki, pinggang, dan kepala. Metode peregangan pun bisa kita cari di youtube ataupun ke laman pencarian google.

Peregangan ini dapat kita lakukan semisal 2-3 jam sekali secara rutin agar badan tidak terasa kaku dan tegang setelah seharian melakukan pertemuan virtual.

Ketiga, Matikan Kamera Jika Tidak Diharuskan

Ilustrasi Mematikan Kamera Zoom. Sumber: leskompi.com
Ilustrasi Mematikan Kamera Zoom. Sumber: leskompi.com
Disadari atau tidak ternyata sensasi melihat diri kita dan rekan-rekan di layar laptop/komputer atau gawai kita dapat menyebabkan kegelisahan sendiri bagi diri kita mungkin terkait penampilan ataupun tampak muka kita dan yang lainnya.

Oleh karena itu sila matikan kamera kit ajika itu bukan keharusan dan pelru juga untuk tidak membuat pertemuan dalam mode layar penuh sehingga memenuhi layar kaca kita yang justru membuat kita merasa diawasi dan menimbulkan kecemasan tersendiri bagi diri kita.

Keempat, Atur dan Batasi Waktu Pertemuan Virtual Jika Memungkinkan

Jika memungkinkan penting bagi kita untuk membatasi kuantitas dan durasi pertemuan virtual yang kita lakukan, karena semakin banyak dna panjang durasi pertemuan virtual makan akan semakin besar risiko kita terkena zoom fatigue.

Oleh karena itu, keputusan untuk mengatur dan membatasi pertemuan virtual adalah hal yang mutlak kita lakukan. Tidak semua hal harus kita lakukan dalam pertemuan virtual. 

Berbalas surat elektronik, menjelaskan melalu telepon ataupun whatsapp misalnya adalah alternatif yang dapat kita pilih selain pertemuan virtual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun