Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

4 Pertanyaan Ini Harus Kita Ajukan Sebelum Menyetujui Rangkap Tugas

12 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 16 Agustus 2021   00:37 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekarja. | Sumber: CreativaImages via Kompas.com

Ilustrasi. Sumber: marketing.co.id
Ilustrasi. Sumber: marketing.co.id

Penting untuk memahami bahwa semua yang kita lakukan di dunia ini perlu memiliki manfaat bagi diri kita.

Dimensi manfaat pun tidak hanya terkait masalah finansial atau uang, tetapi juga manfaat lainnya semisal ilmu baru, pengalaman baru, keterampilan baru, relasi baru, bahkan mungkin beramal dan bernilai kebaikan untuk kita juga dapat dinilai manfaat.

Jangan sampai kita menambah pekerjaan, namun bukan menambah manfaat untuk kita justru menambah masalah dan polemik yang baru. Ataupun jika bermanfaat namun mudhorat/keburukannya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Maka sebaiknya tinggalkan dan tolak pekerjaan tambahan tersebut.

Saya pernah dihadapkan pada kondisi yang pelik seperti ini. Diminta untuk berkontribusi dalam sebuah organisasi yang kesannya untuk pemuda dan sosial kemasyarakatan, namun saya melihat ada nuansa kental politik dan kepentingan di dalamnya apalagi hal terebut terjadi menjelang pemilihan kepala daerah.

Saya melihat jika saya mendapatkan tugas tambahan dan berkontribusi dalam organisasi baru ini bisa jadi saya akan terbawa arus politik dan kepentingan yang hanya menguntungkan sejumlah pihak. Salah-salah justru saya yang kena getahnya.

Secara mantap saya sampaikan penolakan kepada pihak yang berkepentingan karena potensi risiko dan keburukan jika saya tetap memaksa menambah pekerjaan ini tidak sebanding manfaat yang saya dapatkan.

Pertanyaan Ketiga, Apakah Kontribusi Saya Benar-benar Dibutuhkan sehingga Harus Rangkap Tugas?

Ilustrasi. Sumber: iconews.iconpln.co.id
Ilustrasi. Sumber: iconews.iconpln.co.id

Sering saya atau mungkin Anda dihadapkan pada kenyataan sebuah organisasi atau kepanitiaan di luar pekerjaan utama kita yang sangat gemuk sehingga banyak anggota yang kesannya hanya tertulis namanya saja, tanpa kontribusi yang berarti atau sama sekali tidak berkontribusi.

Saya pun demikian ketika dimintai tolong untuk membantu pekerjaan tambahan atau rangkap tugas, saya akan menanyakan ke diri saya sendiri dan kepada pihak yang meminta apakah saya benar-benar dibutuhkan kontribusinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun