Penting untuk memahami bahwa semua yang kita lakukan di dunia ini perlu memiliki manfaat bagi diri kita.
Dimensi manfaat pun tidak hanya terkait masalah finansial atau uang, tetapi juga manfaat lainnya semisal ilmu baru, pengalaman baru, keterampilan baru, relasi baru, bahkan mungkin beramal dan bernilai kebaikan untuk kita juga dapat dinilai manfaat.
Jangan sampai kita menambah pekerjaan, namun bukan menambah manfaat untuk kita justru menambah masalah dan polemik yang baru. Ataupun jika bermanfaat namun mudhorat/keburukannya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Maka sebaiknya tinggalkan dan tolak pekerjaan tambahan tersebut.
Saya pernah dihadapkan pada kondisi yang pelik seperti ini. Diminta untuk berkontribusi dalam sebuah organisasi yang kesannya untuk pemuda dan sosial kemasyarakatan, namun saya melihat ada nuansa kental politik dan kepentingan di dalamnya apalagi hal terebut terjadi menjelang pemilihan kepala daerah.
Saya melihat jika saya mendapatkan tugas tambahan dan berkontribusi dalam organisasi baru ini bisa jadi saya akan terbawa arus politik dan kepentingan yang hanya menguntungkan sejumlah pihak. Salah-salah justru saya yang kena getahnya.
Secara mantap saya sampaikan penolakan kepada pihak yang berkepentingan karena potensi risiko dan keburukan jika saya tetap memaksa menambah pekerjaan ini tidak sebanding manfaat yang saya dapatkan.
Pertanyaan Ketiga, Apakah Kontribusi Saya Benar-benar Dibutuhkan sehingga Harus Rangkap Tugas?
Sering saya atau mungkin Anda dihadapkan pada kenyataan sebuah organisasi atau kepanitiaan di luar pekerjaan utama kita yang sangat gemuk sehingga banyak anggota yang kesannya hanya tertulis namanya saja, tanpa kontribusi yang berarti atau sama sekali tidak berkontribusi.
Saya pun demikian ketika dimintai tolong untuk membantu pekerjaan tambahan atau rangkap tugas, saya akan menanyakan ke diri saya sendiri dan kepada pihak yang meminta apakah saya benar-benar dibutuhkan kontribusinya?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!