Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pengalaman Menjadi Mentor Anak Magang di Kantor

5 Februari 2021   08:45 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:19 3332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlanjut setelahnya mereka mulai membantu saya terjun langsung mengevaluasi beberapa dokumen lelang meski tetap dalam pengawasan saya. 

Setiap seminggu sekali biasanya saya juga mengadakan sebuah pertemuan bersama ketiga mentee saya ini. Kami mendiskusikan apa saja yang sudah kami lakukan beberapa waktu ke belakang. Merumuskan apa yang harus kami stop, improve dan do di minggu-minggu selanjutnya.

Saya juga biasanya menyiapkan seperti tes tertulis dalam bentuk pertanyaan terbuka yang telah saya siapakan sebelumnya. 

Saya menekankan untuk mencoba menjawabnya menurut pendapat masing-masing, namun tetap dengan merujuk sumber-sumber yang ilmiah dan terpercaya sembari membandingkannya dengan ranah praktis yang telah mereka lakukan dan amati selama di kantor. 

Di samping itu juga bersama mereka saya juga membuat feedback yang kmai ungkapkan secara jelas, namun menerapkan sopan santun serta kejujuran di anatara kami layaknya 360 degree evaluation. Masing-masing dari kami harus siap dan legawa untuk dikritik dan mengkritik dengan tujuan bukan untuk menjatuhkan, namun agar kami bisa berkolaborasi dan lebih baik lagi ke depannya.

Setelah sebulan lebih mereka magang, saya bersama rekan-rekan kerja saya serta senior kami semakin melibatkan mereka untuk belajar dunia rantai suplai di industri minyak dan gas, tak jarang juga mereka kami pertemukan dengan pemangku kepentingan di luar divisi kami. 

Bahkan pernah kami ajak juga untuk inspeksi ke lapangan untuk pengecekan barang di daerah Bekasi ataupun rapat dengan beberapa pihak.

Diluar formalitas untuk saling belajar tadi, kami juga kerap makan siang bersama bahkan saling bercanda selama kerja, karena untungnya suasana kerja di departemen saya cukup cair dan tidak ada sekat yang berarti, kami terbiasa melemparkan candaan dan berbagi makanan serta oleh-oleh jika ada dari kami yang pulang dari jalan-jalan. 

Bahkan, ada satu sudut khusus tempat makanan dan minuman yang dikumpulkan dari semua personil di departemeny kami dimana semua bebas untuk mengambilnya tanpa terbebani harus izin untuk mengambil karena itu layaknya hibah untuk semua, tak terkecuali pekerja dari departemen lain ataupun pimpinan perusahaan yang suka berlalu lalang untuk sekedar menyapa kami.

Kehangatan tadi jugalah yang akhirnya membuat mentee-mentee saya tadi merasa seperti bagian dari keluarga besar SCM Department, mereka sering mengungkapkannya ketika evaluasi mingguan.

Inspeksi lapangan bersama ketiga mentee saya. Sumber: dokumentasi pribadi
Inspeksi lapangan bersama ketiga mentee saya. Sumber: dokumentasi pribadi
Setelah 3 Bulan Belajar Bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun