Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pengalaman Menjadi Mentor Anak Magang di Kantor

5 Februari 2021   08:45 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:19 3332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2018 saya tetiba saja mendapatkan kabar bahwa departemen tempat saya bekerja mendapatkan 3 anak magang sekaligus dari dua kampus ternama Bandung, satu orang dari Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dua orang lainnya dari Telkom University, semuanya memiliki latar belakang Teknik Industri.

Ketika mendengar kabar tadi tentu saya sangat antusias apalagi bertemu anak-anak muda dengan pemikiran yang segar pastinya dan berharap bisa memberikan pemikiran baru di departemen tempat kami bekerja.

Setelah mendengar kabar tersebut ternyata saya dipanggil atasan dan diminta untuk menjadi mentor bagi ketiga anak magang tersebut.

Saya cukup kaget juga dibuatnya karena menjadi mentor bagi tiga orang anak magang saya pikir bukan perkara mudah apalagi ilmu dan pengalaman saya di dunia rantai suplai tentu tidak sematang senior-senior saya. 

Di lain sisi, saya juga senang karena saya berpikir dengan anak-anak baru tersebut tentu saya berkesempatan bertukar pikiran dan mendapatkan pemikiran yang segar dari darah muda, khususunya di bidang rantai suplai. Setelah pertimbangan yang matang akhirnya saya putuskan menerima amanah baru tersebut.

Ketiga mentee saya, saya dan rekan-rekan kerja di Departemen SCM. Sumber: dokumentasi pribadi
Ketiga mentee saya, saya dan rekan-rekan kerja di Departemen SCM. Sumber: dokumentasi pribadi
Proses Saling Belajar

Di awal pertemuan dengan tiga mentee saya kami pun saling mengenalkan diri meski sebelumnya saya sudah membaca CV masing-masing dari mereka. Ada Angga dari S1 Teknik Industri ITB, Fahdil dan Fio sama-sama dari S1 Teknik Industri Telkom University. Kesan pertama yang saya dapatkan mereka bertiga adalah anak yang sopan dan mau belajar.

Di awal pertemuan saya mendiskusikan kurikulum serta target yang akna kita capai bersama serta metode pembelajarannya. Saya menyampaikan juga bahwa di sini  bukan hanya mereka bertiga yang belajar, namun saya sendiri yang masih awam dengan dunia mentoring dalam dunia kerja, meski sebelumnya saya beberapa kali sempat menjadi mentor untuk junior-junior saya di kampus. 

Kami juga berdiskusi bahwa metode pembelajaran di kantor akan lebih banyak kepada dalam tataran praktik dibandingkan tataran teori karena tentunya kampus juga memformulasikan pemagangan untuk para mahasiswanya agar dapat memperoleh keterampilan dan pengalaman praktis dalam dunia kerja.

Pada awal pemagangan, saya bersama senior-senior di departemen SCM memberikan tugas-tugas yang ringan-ringan saja kepada mereka seperti membantu menyiapkan dan menyortir dokumen pengadaan dari para penyedia barang dan jasa, lalu mengikuti dan mengamati seluruh proses lelang pengadaan barang dan jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun