Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memanas! Azerbaijan dan Armenia Kembali Perang

29 September 2020   08:15 Diperbarui: 29 September 2020   08:23 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020).Sumber: TURKISH PRESIDENCY via AP dalm laman Kompas.com

Konflik kedua negara ini telah berlangsung setidaknya tiga dekade. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendinginkan suasa meski belum ada penyelesaian secara damai dan permanen.

Para pengamat mengatakan bahwa konflik ini juga dimungkinkan akan memunculkan proksi baru karena banyaknya kepentingan berbagai pihak yang terlibat terutama Turki dyang memiliki hubungan sejarah dan sosial dengan komunitas Turki di Karabakh serta Iran yang memiliki kedekatan secara sosial kepada masyarakat yang menganut Syiah di kaasan tersebut. Dikabarkan Turki bahkan tengah memobilisasi militernya yang ada di Suriah untuk bersiap semisal Azerbaijan membutuhkan dukungan. Belum lagi mengingat Azerbaijan yang memiliki lumbung minyak dan gas yang menjadi vital bagi penunjang kebutuhan negara-negara Eropa.

Di sisi lain Rusia memiliki kepentingan serta hubungan baik dengan Armenia dan sedang berkonflik proksi dengan Turki di wilayah Suriah dan Libya meski mereka menghimbau untuk kedua belah pihak melakukan gencatan senjata, namun jika terus berlangsung tidak mustahil jika nantinya Rusia memihak dan menambah kusut konflik kedua negara. Diketahui juga Rusia memiliki pakta pertahanan dengan Armenia dan memiliki pangkalan militer di wilayah Armenia.

Tidak mustahil jika inin terus membesar dan melibatkan banyak pihak maka akan berujung pada perang yang lebih besar dan semakin menggerus stabilitas perdamaian dan keamanan dunia.

Semoga kedua negara dapat menurunkan ketegangan di antara keduanya karena sejatinya perang hanya akan merugikan kedua belah pihak bahkan dunia. Kembali pada meja negosiasi dan selesaikan permasalahan dengan hati yang jernih dan kepala yang dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun