Konflik kedua negara ini telah berlangsung setidaknya tiga dekade. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendinginkan suasa meski belum ada penyelesaian secara damai dan permanen.
Para pengamat mengatakan bahwa konflik ini juga dimungkinkan akan memunculkan proksi baru karena banyaknya kepentingan berbagai pihak yang terlibat terutama Turki dyang memiliki hubungan sejarah dan sosial dengan komunitas Turki di Karabakh serta Iran yang memiliki kedekatan secara sosial kepada masyarakat yang menganut Syiah di kaasan tersebut. Dikabarkan Turki bahkan tengah memobilisasi militernya yang ada di Suriah untuk bersiap semisal Azerbaijan membutuhkan dukungan. Belum lagi mengingat Azerbaijan yang memiliki lumbung minyak dan gas yang menjadi vital bagi penunjang kebutuhan negara-negara Eropa.
Di sisi lain Rusia memiliki kepentingan serta hubungan baik dengan Armenia dan sedang berkonflik proksi dengan Turki di wilayah Suriah dan Libya meski mereka menghimbau untuk kedua belah pihak melakukan gencatan senjata, namun jika terus berlangsung tidak mustahil jika nantinya Rusia memihak dan menambah kusut konflik kedua negara. Diketahui juga Rusia memiliki pakta pertahanan dengan Armenia dan memiliki pangkalan militer di wilayah Armenia.
Tidak mustahil jika inin terus membesar dan melibatkan banyak pihak maka akan berujung pada perang yang lebih besar dan semakin menggerus stabilitas perdamaian dan keamanan dunia.
Semoga kedua negara dapat menurunkan ketegangan di antara keduanya karena sejatinya perang hanya akan merugikan kedua belah pihak bahkan dunia. Kembali pada meja negosiasi dan selesaikan permasalahan dengan hati yang jernih dan kepala yang dingin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H