Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengatasi Cabin Fever Selama Ramadan di Masa Pandemi Corona

1 Mei 2020   22:25 Diperbarui: 3 Mei 2020   11:48 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cabin Fever, Sumber: ui.ac.id

Setiap 15 menit sekali perlu juga kita jadwalkan untuk berdiri serta bergerak di sekeliling rumah untuk tetap membuat tubuh kita fit. Di sore hari kita juga bisa menjadwalkan aktivitas hobi kita seperti berolahraga, membaca buku, bercocok tanam semisal dengan berhidroponik, dan lain sebagainya. 

Di malam hari kita fokuskan untuk beribadah semisal salat tarawih bersama anggota keluarga, tadarus Alquran ataupun melakukan kajian keagamaan melalui diskusi ataupun menonton ceramah melalui Youtube atau media daring lainnya.  

Aktivitas rutin harian tersebut dapat kita modifikasi dan ubah sesuai dengan selera kita. Semisal kita ubah seminggu sekali. 

Penting untuk disiplin dalam melakukan aktivitas harian tersebut karena sekali saja kita bermalas-malasan sangat mungkin aktivitas yang kita rencanakan hanya akan menjadi wacana dan kita terjebak dalam Cabin Fever dalam jangka waktu lama.

Kedua adalah jaga komunikasi kita dengan orang serumah, keluarga dan teman-teman kita. 

Penting untuk membuat kesepakatan dengan orang serumah kita selama masa di rumah saja. Karena, mereka adalah orang-orang yang bisa langsung terkena dampak dari Cabin Fever. Banyak berita yang menyiarkan bahwa selama di rumah dalam masa pandemi corona ini, kekerasan rumah tangga meningkat. 

Penyebabnya jelas selain karena semua orang di rumah tingkat stresnya semakin tinggi karena bosan dan demotivasi sehingga makin mudah tersinggung dan tersulut emosinya. 

Kesepakatan untuk melakukan calm down atau memberi jarak atau waktu khusus untuk refleksi diri serta saling pengertian antar-anggota keluarga jika terjadi konflik dan perselisihan semasa di rumah nampaknya dapat menjadi alternatif.

Selain itu juga, menjaga tali silaturahmi melalui gawai dan aplikasi seperti Facetime, Zoom, Whatsapp Video Call dan lain sebagainya dapat secara efektif mengurangi rasa penasaran untuk bersosialisasi dan kerinduan dengan orang-orang yang kita kasihi selama pandemi ini melanda.

Ketiga dan terakhir adalah ekspresikan diri kita. Jika kita suka bebersih rumah mungkin aktivitas seperti mengatur perabotan, menyapu dan mengepel lantai dapat menjadi semacam stress release bagi kita. 

Bagi Anda yang menyukai berkebun di rumah bisa mulai kembali menata dan menanam tanaman baru di kebun rumah kita ataupun bagi yang suka menulis dapat membuat karya tulisan-tulisan selama di rumah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun