John Wesley mengekspresikan pemahamannya akan hubungan umat manusia dengan Allah sebagai ketergantungan sepenuhnya pada kasih karunia Allah. Allah senantiasa berupaya untuk memungkinkan semua orang agar dapat sampai kepada iman dengan memberdayakan manusia supaya memiliki kebebasan aktual dalam menanggapi Allah melalui pengalaman pribadi.
Kesaksian Roh menurut John Wesley adalah : "suatu impresi batin pada jiwa orang-orang yang percaya, yang di dalamnya Roh Allah memberi kesaksian secara langsung kepada roh mereka bahwa mereka adalah anak-anak Allah." Ia melandaskan doktrin ini pada bagian Alkitab (Roma 8:15-16) dan berkaitan erat dengan keyakinan John Wesley yaitu keselamatan sifatnya pribadi.
Dalam pandangan John Wesley seseorang pada akhirnya perlu mempercayai kabar baik untuk dirinya sendiri , hubungan seseorang dengan Allah tidak dapat dibangun oleh orang lain.
John Wesley mengartikan pengudusan sebagai "depositum agung yang telah Allah percayakan kepada orang-orang yang disebut kaum 'Methodis'." Dalam pengajarannya John Wesley mengatakan pengudusan dapat diperoleh setelah pembenaran oleh iman, dialami di antara pembenaran dan kematian badani.
Pembenaran maupun kepastian yang dimiliki merupakan awal dari proses pengudusan sampai akhir hayat, yang dapat menjadikan seorang Kristen sempurna dalam kasih. Arti kasih tersebut adalah motivasi seorang percaya didorong oleh keinginan mendalam untuk menyenangkan Allah, bukan berpusat pada diri sendiri.
Sempurna dalam kasih juga berarti bahwa seorang Kristen dapat hidup dengan salah satu pedoman utama memperhatikan orang-orang lain dan kesejahteraan mereka. John Wesley mendasarkan hal ini pada perintah Kristus yang kedua yaitu “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Semasa hidupnya John Wesley menulis, mengedit ataupun meringkas sekitar 400 publikasi. Selain mengenai teologi, ia juga menulis tentang musik, pernikahan, pengobatan, abolisionisme dan politik. John Wesley adalah seorang pemikir logis dan mengekspresikan diri secara jelas, ringkas dan tegas dalam tulisannya.
Khotbah-khotbah tertulis John Wesley bercirikan kesederhanaan dan kesungguhan batin, bersifat doktrinal tetapi tidak dogmatis. Ia adalah pengkhotbah yang fasih, tangguh dan efektif. Ia biasanya berkhotbah secara spontan dan singkat, sesekali panjang lebar.
Pada usia 48 tahun John Wesley menikahi seorang janda bernama Mary Vazeille. Dalam pernikahan ini mereka tidak dikaruniai anak. John Wesley mengatakan bahwa istrinya membentuk kepribadiannya jauh melebihi dari pembentukan lewat jam doanya. Hal ini dikatakannya berdasarkan pengalaman hidup yang dijalani bersama istrinya.
Kesehatan John Wesley menurun drastis menjelang akhir hayatnya. Pada tanggal 2 Maret 1791 John Wesley wafat di usia 87 tahun. Ia dimakamkan di halaman kapelnya yang terletak di City Road, London.
Pengaruh teologis John Wesley sampai saat ini sangat besar terutama dalam kelompok-kelompok Methodis. Ajaran-ajarannya juga berfungsi sebagai dasar bagi apa yang disebut gerakan kesucian atau kekudusan.