Pada tanggal 24 Mei 1738, John Wesley menghadiri pertemuan di Aldersgate Street, London. Pertemuan ini Sebagian besar terdiri dari kalangan Moravia dibawah naungan Gereja Inggris.
Dalam pertemuan ini John Wesley mendengarkan pembacaan kata pengantar Martin Luther untuk Surat Paulus kepada Jemaat di Roma. John Wesley menjadi percaya keselamatan telah diberikan melalui Kristus dengan karya penebusan melalui iman bukan hanya melalui perbuatan baik. Ini adalah pengalaman pertobatan John Wesley yang sangat mempengaruhi kehidupannya, merevolusi karakter dan pelayanannya.
Sejak itu John Wesley memandang misinya dalam hidup adalah memberitakan Injil tentang keselamatan melalui iman. Ini dilakukannya ketika ia mendapatkan kesempatan untuk berkhotbah. Doktrin lain yang dikhotbahkan John Wesley adalah tentang rahmat atau kasih karunia Allah.
Daniel L. Burnett menulis: "Signifikansi Pengalaman Aldersgate Wesley bersifat monumental, merupakan titik penting dalam hidupnya dan gerakan Methodis. Tanpa itu nama Wesley dan Methodisme mungkin tidak lebih dari sekadar catatan-catatan kaki yang tidak jelas dalam halaman-halaman sejarah gereja." Ia mengatakan peristiwa tersebut "Konversi Injili" Wesley. Peristiwa tersebut diperingati dalam gereja-gereja Methodis sebagai Hari Aldersgate.
Pada Tahun 1739, John Wesley mendirikan perkumpulan Methodis. Ia memulai kariernya sebagai pendeta keliling setelah ia melihat George Whitefield berkhotbah kepada banyak orang di Bristol. Jhon Wesley berkhotbah di pasar-pasar kota, di tanah lapang desa, di dekat tambang dan pabrik tempat kaum pekerja datang untuk mendengarkan.
 John Wesley bepergian dan berkhotbah secara terus-menerus di daerah segitiga London-Bristol-Newcastle. Ia juga melakukan perjalanan ke Wales, Irlandia, dan Skotlandia. John Wesley dan kaum Methodis mengalami banyak pertentangan dan penganiayaan.
Mereka dicela sebagai para penyebar doktrin-doktrin aneh, penghasut kekacauan agama, sebagai orang-orang fanatik buta yang menyesatkan banyak orang, mengklaim anugerah-anugerah ajaib. John Wesley yakin tugasnya diberikan oleh Allah yaitu mewujudkan kebangunan rohani dalam gerejanya dan tidak ada rintangan dan penganiayaan yang dapat menang atas otoritas Allah dalam tugasnya.
Selama lima puluh tiga tahun sebagai seorang pengkhotbah keliling, diperkirakan John Wesley berpergian sejauh 225.000 mil atau lebih dari 4.000 mil setiap tahun. Ia bepergian dengan cara menunggang kuda dan berjalan kaki.
Pada tanggal 21 April 1777 kapel pangkalan kaum Methodis di City Road Chapel London mulai dibangun, rumah John Wesley tepat disebelahnya. John Wesley mengarahkan pekerjaan gerakan Methodist dari tempat ini termasuk masalah sosial seperti reformasi penjara, pendidikan, dan perawatan bagi kaum miskin.
John Wesley merupakan salah seorang penulis. Doktrin-doktrin yang ditekankan John Wesley dalam berbagai tulisan dan khotbahnya yaitu rahmat yang mendahului, keselamatan personal yang dialami saat ini melalui iman, kesaksian Roh, dan pengudusan.
Kasih karunia atau rahmat yang mendahului merupakan dasar teologis dari keyakinan John Wesley bahwa semua orang dapat diselamatkan melalui iman kepada Kristus. Ia memahami ortodoksi Kristen menegaskan bahwa keselamatan hanya dimungkinkan melalui kasih karunia Allah yang tanpa batas.