Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Nasib Kelas Menengah, Mengapa dari Awal Kerja hingga Jelang Pensiun Kredit Terus?

9 Maret 2024   21:10 Diperbarui: 10 Maret 2024   01:39 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah tidak ditawari asuransi pendidikan anak dimana nabung sekian ratus ribu rupiah setiap bulan TAPI HANYA BOLEH diambil setelah 10 tahun atau 15 tahun? 

Itu mungkin produk tabungan yang sepertinya bijaksana karena di masa depan ada stok tabungan untuk kebutuhan ini dan itu. Tapi siapa bisa menjamin dalam 10 atau 15 tahun kedepan nilai dan harga barang akan tetap sama? 

Belum lagi kebijakan pemerintah yang jerap bisa berubah. Itu belum ditambah kondisi dunia secara global.

Bandingkan beberapa realita di bawah ini antara lain: 

1. Ada orangtua yang menabung sekian ratus ribu setiap bulan demi masa depan anak di zaman sebelum sistem UKT diterapkan oleh PTN. 

Lantas cair sekian tahun kemudian setelah anaknya tamat SMA dan PTN mulai berlakukan UKT. Bila si anak keterima di salah satu PTN, apakah total tabungan itu cukup? Belum tentu. Bisa jadi masih kurang banyak.

2. Harga BBM dan bahan bakar gas. Ini adalah harga kebutuhan yang seksi. 

Saking seksinya merambat ke mana-mana yang lain-lainnya juga ikut naik. Siapa yang bisa mengontrol harga minyak? 

Andai di tahun 2014 zaman premium masih Rp8500, per liter dan harga solar masih Rp7.500,- per liter, seorang nasabah kelas menengah menabung 200 ribu per bulan yang hanya bisa diambil 10 tahun ke depan. 

Kini di 2024 cair kurang lebih 200 ribu dikali 12 bulan dikali 10 tahun totalnya 24 juta. 

Akan bisa diapakan uang segitu ketika harga premium sudah 10 ribu per liter dan beraneka harga lain sudah melonjak juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun