Ada pula barisan para bujang yang dulu naksir dirinya namun ditolak karena pilihan pada mantan suaminya yang pilot itu.Â
Kini pria-pria yang dulu kalah saing dengan pilihan hatinya datang dan berniat menikahi Miranti. Mereka layaknya menggenapi ungkapan ' Kutunggu Jandamu". Dan kini Miranti sudah janda. Saatnya mereka gas tipis-tipis dengan beraneka modus.Â
Ini film bagus. Meski karya lama namun realitas dengan budaya di masyarakat hingga jaman sekarang. Persepsi soal janda hingga pelesetan dan sindiran lewat lisan dan tulisan seakan jadi bahan yang ngga ada habisnya dalam relasi sosial.Â
Tak mudah menjadi janda. Sama tak mudahnya menjadi anak yang dibesarkan seorang janda. Berjuang melanjutkan hidup seorang diri dengan beban tanggungan.Â
Mau nikah lagi salah. Banyak pertimbangan. Ngga nikah juga ada konsekuensinya. Sendiri menanggung kebutuhan ekonomi dan kebutuhan emosiinal si anak.Â
Belum lagi kebutuhan biologis yang kadang muncul setelah lama ditinggal suami. Banyak janda menyerah demi mengisi kebutuhan jiwa nanun ada juga yang mampu meredam dan terus bertahan. Seperti itulah semua warna-warni kisah dan dilemanya yang dikemas dalam film di bawah ini.Â
Buat para janda muda, tetap semangat ya...Buat para duren sawit alias duda keren sarang duit, semoga ada film indo yang dibuat khusus buat kalian dengan segala lika-likunya. Saya belum nemu soalnya...hehe.
Salam Senja...Selasa manis jadul.Â
Brader Yefta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H