Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rempeyek Kacang "Pencitraan" Gara-Gara Minyak Goreng Langka

9 Februari 2022   13:35 Diperbarui: 9 Februari 2022   14:43 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hati, lha emak-emak lansia 60 tahunan ke atas, ternyata mayoritas sama ya.  Sukanya HP yang bisa telepon doang karena baca SMS pun sudah sulit. Apalagi WA-WA an. Metaverse? Ah apaan itu, ntar dikira menu makanan...hehe. 

Terdengar nada masuk di ujung sana. Ketika diangkat, spontan saya memberi langsung ke ibunya. 

" Halo Mba Erni, piye iki rempeyek karo konco-koncone. Pembeli ku nyari, dah kosong dua minggu," suara ibunya ngegas.  

" Maaf nggih Bu, minyak gorengnya kurang. Lha kalo aku pake gorengin peyek, ndak kebagian to aku buat masak di rumah. Yo wes sabar ya Bu De, ta usahain hari ini," terdengar suara perempuan muda yang menyuplai dagangan cemilan itu. 

" Dah denger sendiri kan kenapa kosong," kata ibunya pada saya sembari mematikan HP." Ntar kalo hari ini datang, ibu kabari sampeyan."

Ternyata malam nya, sekitaran jam 8, beneran sudah diantar. Saya ketemu si pemilik toko dan langsung beli empat bungkus. 

Saya lihat etalasenya juga sudah terisi dengan sejumlah Rempeyek Kacang. Tapi belum ada keripik pisang dan renggingan. 

" Minyak gorengnya ora cukup. Kata Mbak Erni, yo wes rempeyek aja dulu," kata ibunya. 

Saya pulang dengan membawa rempeyek kacang yang dicari- cari selama 14 hari. Namun ada yang sedikit berbeda. 

Saya perhatikan baik- baik ukuran rempeyek dalam kemasan plastik bening itu. Mengapa jumlah kacangnya malah makin sedikit tapi adonan tepung nya lebih banyak. 

Kemarin lumayan padat jarak antar kacang sekarang kok malah jarang- jarang. Apa kacang tanah dan adonan tepung lagi musuhan sehingga jaga jarak? Atau lagi " pencitraan" mereka...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun