Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pekerja Informal Mau Mengajukan Kredit, Bagaimana agar Bisa Disetujui?

7 November 2021   00:08 Diperbarui: 9 November 2021   18:42 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Just Sharing....

Tulisan ini berdasarkan pengalaman dalam penyaluran kredit kendaraan roda 2, roda 4, dana multiguna dengan agunan, kredit elektronik, handphone, dan kredit lainnya. 

Sudah pasti ada saja calon nasabah berlatar pekerja informal. Karena di semua kabupaten dan kota di Indonesia, pasti ada warga bekerja di sektor ini. 

Mereka juga punya hak dan kesempatan yang sama mendapatkan akses pembiayaan bersama warga lain yang bekerja di sektor formal. 

Secara umum, pekerja informal masuk dalam katagori wiraswasta non formal. Biasanya hampir di semua lembaga pembiayaan, baik bank, finance atau leasing, membagi katagori calon nasabah itu ke dalam formal dan non formal. 

Nanti yang formal itu dibedah lagi meliputi pegawai (karyawan) formal seperti PNS, karyawan swasta dan pegawau BUMN/BUMD. Kemudian ada juga wiraswasta formal seperti pemilik toko, PT, UD, CV dan lain-lain. 

Lalu ada lagi para profesional dengan keahlian atau keterampilan spesifik yang bisa bekerja mandiri. Misalnya dokter praktek, arsitek, pelatih sepak bola, guru balet, dan profesi tertentu lainnya. 

Khusus untuk non formal, ada pekerja seperti tukang parkir, pedagang bakulan, tukang pijat keliling, atau nelayan. 

Selain itu ada juga wiraswasta non formal antara lain pedagang kaki lima, warkop pinggir jalan dan lain sebagainya. 

Kadang pekerja non formal dan wiraswasta non formal agak bias dan sulit dibedakan karena mereka tidak punya atasan langsung atau tidak berada di bawah sebuah struktur kekaryawanan. 

Pembagian formal dan non formal di atas ini akan membedakan syarat dokumen administrasi dan bukti fisik serta rekam pengamatan yang dibutuhkan untuk analisa kredit. 

Pada umumnya dikenal prinsip 5C sebagai parameter persetujuan, yakni aspek character (karakter),  capacity (kapasitas), condition (kondisi), capital (modal) dan collateral (jaminan). 

Pedagang jagung bakar di sebuah obyek wisata termasuk salah satu pekerja informal tanpa atasan dengan modal dan peralatan sendiri (Dokumentasi pribadi)
Pedagang jagung bakar di sebuah obyek wisata termasuk salah satu pekerja informal tanpa atasan dengan modal dan peralatan sendiri (Dokumentasi pribadi)

Pertimbangan 5C ini dianalisa ke semua pengaju baik formal maupun informal. Yang menjadi kesulitan dengan probabilitas ialah fifty-fiffy antara disetujui atau tidak, biasanya adalah calon nasabah dari sektor informal. 

Bagaimana agar bisa disetujui? 

Warga perlu memahami bahwa lembaga pembiayaan punya dua fungsi utama, yakni menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dalam bentuk pembiayaan. 

Karena dana itu dikelola oleh bank atau anak usaha dari bank tersebut dalam bentuk joint financing dengan perusahaan pembiayaan, ada prinsip kehati-hatian ketika hendak memberi kepada siapa dan untuk apa.

Pekerja informal berada di katagori rawan. Ini bukan berarti tidak berpihak pada mereka, namun mengantisipasi inkonsistensi pengembalian karena ragam risiko  yang bisa terjadi sepanjang masa kredit. 

Aspek 5C pada pekerja informal, umumnya C yang pertama yakni character (karakter) berada di poin tertinggi. 

Mereka rata-rata jujur kerja di mana, upah berapa, dan butuh banget kredit barang atau dana tersebut. Aspek yang paling sulit adalah condition, collateral dan capital. 

Kebijakan pemerintah seperti Pergub, Perbup atau peraturan wali kota yang membolehkan atau tidak lagi membolehkan terkait pekerjaan mereka, itu kondisi yang bisa memutus penghasilan mereka. 

Ditambah, umumnya mereka tidak punya jaminan (agunan) atau aset yang bisa dijadikan modal untuk menebus. Kendati modal non fisik seperti kemauan dan tahan banting mereka miliki. 

Meski demikian, katena tujuan awal lembaga pembiayaan untuk menyalurkan kredit ke semua lapisan masyarakat di wilayah tersebut, biasanya ada semacam guidance (arahan) bila pengaju pekerja informal. Ini tentu berbeda-beda di masing-masing lembaga. 

Dari pengalanan sejumlah nasabah ada yang berprofesi tukang parkir, nelayan, pedagang garam tradisional dan lain sebagainya, ini acuan yang boleh dicoba dengan harapan bisa disetujui. 

1. Bila punya usaha lain yang secara kondisi lebih baik, lampirkan atau tambahkan itu ke profil pekerjaan

Saya pernah punya nasabah buruh parkir, tapi istrinya usaha nasi kuning di pinggir jalan selama lebih dari 5 tahun. Yang bikin disetujui adalah usaha istri karena itu dianggap lebih stabil dengan pemasukan rutin dibanding suami yang tukang parkir. 

Ini hanya salah satu contoh, jadi bisa menggabungkan usaha pasangan karena ada sumber lain yang dianalisa juga untuk mengantisipasi risiko. 

2. Bisa pakai nama pasangan yang punya pekerjaan lebih stabil

Sedikit beda dengan nomor 1 di atas, nomor 2 ini memakai nama suami atau istri sebagai pengaju karena secara kapasitas mampu dengan cicilan tersebut. 

Opsi ini biasanya untuk menghindari ditolaknya pengajuan karena tidak bisa kalau calon nasabah pekerja informal. 

3. Coba ajukan kredit paling kecil atau minimal

Umumnya cicilan tidak melebihi 30% dari penghasilan. Semakin kecil pinjaman dan semakin kecil cicilan, ada kemungkinan lebih besar disetujui. 

4. Lampirkan riwayat kredit lancar, lebih bagus bila dulu pernah kredit di sana

Ini adalah tujuan jangka panjang dari cara nomor 3 di atas. Bila sudah mantan nasabah dan lancar, meski dulunya PH (Pokok Hutang) kecil, Anda sudah dapat minimal poin dipercaya oleh tim analis.

Siapa tau Anda bisa diberikan kenaikan pinjaman dengan selisih naik dikit dari yang dulu. Misal sebelumnya cuman kredit TV 2 jutaan dan lancar.

Bila sekarang Anda mau kredit dana tunai 5 juta dan cicilan naik sedikif dari cicilan TV dulu, ada kemungkinan disetujui. 

Nah nanti dari TV, bisa ke modal kerja, kalau lancar lagi berikutnya bisa kredit motor baru lagi dengan PH lebih besar dan cicilan naik juga. 

Berjenjang seperti ini biasanya menandakan Anda sudah dianggap pelanggan setia, sehingga diberi kepercayaan mendapatkan kredit yang lebih besar. Jadi tidak bisa ujug-ujug langsung pinjaman besar. 

5. Lengkapi persyaratan

Karena pekerjaan non formal, biasanya melampirkan SKU (Surat Keterangan Usaha) dari kantor desa atau lurah yang menyatakan benar bahwa warga tersebut bekerja sebagai apa. 

Bukti fisik lain, misalnya tukang parkir ya ada karcis parkir. Padagang kerupuk keliling ya ada sampel kerupuk disertai informasi di suplai ke mana aja di seputaran kota. 

Jangan lupa catatan pemasukan secara harian, mingguan atau bulanan. Karena bekerja sendiri tak punya atasan, catat aja sendiri. Jangan lupa penanggalannya (hari, bulan, dan tahun). 

Untuk mengkonfirmasi dan menguatkan pengajuan biasanya petugas akan foto. 

Kadang juga petugas akan mengamati selama durasi waktu tertentu untuk menganalisa aspek 5C itu. Sudah pasti tidak akan diinfo ke pengaju. 

Bila punya riwayat kredit apa aja di tempat lain, meskipun kecil, bila itu lancar mintakan aja kesana dan serahkan print out-nya pada petugas di tempat pembiayaan baru. 

Semoga mengedukasi, 

Salam

Baca juga: "Jangan Kaget, Tukang Parkir pun Bisa Penghasilan di Atas 3 Juta"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun