" Tapi tadi pagi berangkat ke kantor Papa baik - baik saja Ma," tanyaku polos
" Sudah cepetan " jawab Mama sembari berpesan pada Opa di rumah agar menemani kakak kalo nanti pulang sekolah.Â
Dari cerita Mama, ternyata Papa terjatuh di tangga kantor Gubernuran. Dulu sebutan buat kantor propinsi adalah kantor gubernur. Lalu dibawah ke Rumah Sakit Dok 2 Jayapura, Â yang memang dekatan dengan lokasi kantornya Papa.Â
Ada darah yang keluar dari hidungnya. Nafasnya sesak. Ketika saya dan Mama berdiri di samping ranjangnya, beliau tersenyum meski rasanya berat.Â
Ekspresi sebagai Papa yang menyayangi keluarga. Tangan nya mengelus wajah saya.Â
" Mana Heni ? " tanyanya pada Mama
" Belum pulang sekolah. Nanti dijemput sana Opa," jawab Mama.Â
Teman- teman PNS Papa yang tadi mengantarkan ke rumah sakit berpamitan pulang. Saya melihat beliau beristirahat dan tidur. Saya tak ingin lagi menanyakan pertanyaan seperti judul tulisan ini pada Mama.Â
Karena saya menguping obrolan Mama dengan Tante saya (kakaknya Papa), bahwa Papa sudah lama sakit paru-paru dipicu kebiasaan merokok dan mabuk alkohol.Â
Budaya di masyarakat Indonesia Timur yang kerap dilakukan bersama - sama kolega dan teman- temannya. Bahkan jauh sebelum saya lahir.Â
Itulah penyebab mengapa ada bercak darah di kaos kakinya. Manakala menunduk untuk mengikat tali sepatu hendak berangkat ngantor, saat beliau batuk, meneteslah dari hidung.Â