Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ketika Kepala Daerah Terjerat KPK, Baliho Politisi Dekat di Mata (Makin) Jauh di Hati

30 Agustus 2021   18:19 Diperbarui: 31 Agustus 2021   09:05 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Jubi.co.id_Papan baliho kosong, cepat ato lambat bisa jadi dipasang Baliho Politisi

Ibarat mengerjakan skripsi atau disertasi, pelantikan itu baru halaman daftar isi dan kata pengantar. Masih ada bab 1, bab 2 hingga halaman terakhir. Ujian sang kepala daerah terpilih, adalah bagaimana menuntaskan hingga selesai dan "lulus" dalam tanda petik. 

Fakta membuktikan, banyak kepala daerah gagal karena diciduk KPK. Apakah Anda mengenal kepala daerah yang demikian? 

Jangan sebut namanya. Cukup dalam hati aja. Karena itu mengecewakan warga yang terlanjur memilih. 

Buat Ibu Bupati Puput Tantriana Sari, dan mantan para tersangka kepala daerah lain, cukup sudah memberi pelajaran berharga. Wahai Indonesia, dari ujung barat sampai ujung timur, pliss jangan lagi ada kepala daerah diciduk gegara uang. 

Apakah kalian punya agenda tersembunyi kala memimpin? Tolong hentikan itu. 

Buat para partai yang dulunya merekomendasikan kadernya maju, apakah setelah terpilih trus ngga dikawal lagi? Bagaimana proses pengawasan setelah menjabat? Toh bila terciduk, partainya juga kecipratan disalahkan. 

Karena apa saja yang tersembunyi, suatu saat akan disingkapkan. Cepat atau lambat. Makanya ada mantan pejabat sudah usai menjabat, kok bisa didudukkan di kursi pengadilan. Ini pasti gara-gara agenda tersembunyi.

Biarlah kalian murni, tulus dan apa adanya. Sama seperti baliho kalian yang terpampang. 

Politik memang rawan dan banyak intrik, tapi siapapun yang memutuskan masuk di dalamnya, paling tidak sudah bersiap. Dikotori apa tetap bersih. 

Sayangnya, kita warga cuma melihat dari jauh. Ada kalanya kepala daerah itu dekat di mata, tapi belum tentu dekat di hati. Apalagi dengan terciduk karena skandal keuangan, bisa jadi makin jauh di hati. 

Semoga tak lagi terjadi pada para kepala daerah yang masih dan sedang menjabat. Mari jaga dan hargai pilihan warga yang memilih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun