Dalam skala yang luas, secara garis besar juga sama dengan kepala negara. Mayoritas memilih siapa. Entah apapun trik dan strategi antar koalisi di belakang layar.Â
Lalu bila pilihan warga itu, ternyata dalam masa jabatannya tersangkut OTT KPK, apakah masyarakat juga disalahkan karena memilih orang yang salah?Â
Apakah pendukung calon yang dulunya bertarung dan akhirnya kalah dengan calon tersangka korupsi, apakah akan dicemooh dengan ucapan: "Itu kah pemimpin yang dulu kamu sanjung? Kok malah ditetapkan jadi tersangka"
Pilihan masyarakat, agenda rahasia kepala daerah, dan tanggung jawab Partai pada kader
Hidup itu selalu punya dua sisi. Ada yin dan yang, ada hitam dan putih. Kerap orang menganalogikannya demikian.Â
Lalu apa hubungannya dengan kepala daerah dan warga yang dipimpinnya? Apa karena faktor balihonya yang dulu bikin simpati?Â
Realitasnya, walau baliho dekat di mata namun belum tentu dekat di hati. Justru salah satu tujuannya untuk mendekatkan ke hati siapa pun warga. Terkhusus yang belum mengenal dekat.Â
Contoh simpelnya, bila saya ngga kenal dan tau sepak terjangnya si calon di baliho tersebut, manakala ngeliat namanya di baliho, bisa saja saya makin kepo. Kemudian penasaran mengulik apa saja sepak terjangnya.Â
Lantas bisa bertanya pada yang sudah mengenalnya atau tim suksesinya. Baliho politisi memancing kekepoan warga. Terkait nama, jabatan dan slogan si calon yang menjual demi mempersuasif pilihan warga.Â
Itu adalah bagian dari usaha dan strategi. Ketika kerja keras tim suksesi berhasil memenangkan hati mayoritas warga sehingga si calon naik tahta dan dilantik, apakah agenda itu sudah selesai? Belum Kakak.Â