Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pengalaman Menangani Nasabah Pasangan Beda Negara, dari WNA Tak Boleh Kredit hingga Konsekuensi Pasangan WNI

24 Juli 2021   16:22 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:51 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita, di hari itu pukul 2 siang, saya ketemu dengan nasabah itu. Namanya Mbak Bianca (nama samaran). Mengenakan kacamata hitam, celana jins dan kaos polo berwarna merah. Penampilan ala-ala mahasiswa. 

Usianya masih muda 33 tahun. Meski asli warga NTB (Nusa Tenggara Barat), namun penampilan dan tutur katanya menunjukkan dia sudah lama berada di kota besar atau di luar negeri. Lagipula dia tak mengenakan hijab, seperti mayoritas wanita di pulau ini. 

Kami bicara 4 mata di sebuah ruangan di kantor yang memang disediakan buat bilik nasabah. Benar dugaan saya, memang Mba Bianca ini hendak mengajukan take over pembiayaan yang dialihkan ke dana tunai. 

Agunannya sebuah unit Merk Mitsubishi Dump Truck FE74HDV,  yang harganya di tahun 2015 saat itu masih di atas 300 juta. 

Dokpri_capture faktur unit nasabah
Dokpri_capture faktur unit nasabah

"Saya nasabah di Bekasi, Jawa Barat, lagi sisa 2 X angsuran, bisa dibantu ngga Pak?"katanya lagi sambil menyerahkan KTP nya.Tahun 2015 belum ada E KTP, masih bentuknya seperti KTP lama. 

"Unitnya dimana?" tanya saya 

"Tuh di depan sama sopir saya..Platnya B tapi dipakai di sini," katanya sambil menunjukkan ke parkiran lewat dinding kaca dimana sebuah Kendaraan Colt Diesel itu sudah terparkir. 

Saya cek di sistem dengan memasukkan data KTP nya, lalu klik....Cuzz, muncul riwayat kreditnya. Nama sesuai, spesifikasi unit sesuai, nomor BPKB sesuai, atas nama di BPKB nama dia sendiri, sisa sekian angsuran juga sesuai, status lancar, hanya alamat berbeda.

Ternyata dia sudah pindah dan tinggal di NTB. Ada nama terakhir khas nama orang Bule di belakang namanya, yang sedikit bikin penasaran. Dia lalu menyerahkan Kartu Keluarga. Tertulis di sana Bianca Sulastri Hawkins (nama samaran) sebagai Kepala Keluarga. 

Punya 2 orang anak, dengan marga Hawkins di belakang nama-nama anaknya. Geser ke kolom kanan di KK tersebut, cek nama orang tuanya, tertulislah di sana Ibu Bianca Sulastri, Ayah Donald Hawkins (nama samaran). 

"Suami saya orang Australia, dia bisnisman di Perth, saya juga berbisnis di Indonesia, anak-anak bersama saya," katanya sebelum saya bertanya lebih dalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun