Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Daripada Cemas, Mari Senam dengan 4 Lagu Indonesia Bernuansa Daerah Ngehits di Zamannya

11 Juli 2021   16:00 Diperbarui: 11 Juli 2021   17:23 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:beautynesia.id

Just Sharing....

PPKM Darurat sedang berjalan dari tanggal 03 Juli hingga 20 Juli mendatang. 

Pemerintah pun telah menambah 15 kota dan kabupaten di luar Pulau Jawa dan Bali untuk menerapkan kebijakan tersebut. 

Daripada was-was menyimak berita Covid yang kian melonjak, yukk mari lakukan aktifitas yang bermanfaat di rumah. 

Salah satunya berolahraga senam dengan lagu -lagu yang sudah cukup populer di tanah air. 

Selain bisa mengatasi kecemasan,juga berguna meningkatkan imunitas dan meredakan stress. 

Senam umumnya memadukan gerak dan tari. Musik sebagai booster. Menyatu dan selaras nada dan lagu. 

Salah satu yang cukup dikenal adalah senam SKJ alias Senam Kesegaran Jasmani. Masih ingatkan jaman sekolah dulu hehe...

Bahkan slogan Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga masih terbenam dalam ingatan. 

Kalo masa pandemik sekarang, mungkin slogannya serupa tapi tak sama. Mengvaksinasi masyarakat dan memasyarakatkan vaksinasi. Ups..

Ya udah meski belum atau sudah divaksin, atau sudah tahap pertama tapi belum yang kedua, baiknya prokes dan gaya hidup sehat jangaan sampai lupa. 

Karena peperangan melawan Corona belum berakhir kawan..

Berhubung lebih banyak di rumah selama sekian hari ke depan, lakukan saja senam di rumah atau di pekarangan depan. Bisa juga di halaman belakang. 

Waktu dan tempat menyesuaikan kondisi hunian ya. Biar seru dan berbagi manfaatnya, cobalah ajak keluarga atau sahabat. Melakukan sendiri juga tak masalah. 

Senam dengan cara berdansa atau menggoyangkan badan. Lebih asyik disertai lagu pengiring. 

Ada banyak lagu dengan beraneka genre bisa dipakai. Tapi ini hanya sekedar referensi aja, 4 lagu dalam negeri, yang barangkali Anda ingat atau punya kenangan dengannya. 

Semuanya bertema senam, dansa, joget dan menari. Tak hanya hits di masa dan eranya, tapi juga ada nuansa etnik sebagai kekayaan budaya bangsa.  Booming dari tahun 1980 an hingga tahun 2020. 

Apa saja? 

1. Dansa Reggae, 1983. 

Mereka yang remaja dan mudanya di dekade 80 an, pasti tau dan pernah dengar.  

Diciptakan Melky Goeslaw dibawakan Nola Tilaar dengan backing vokal Masnait Grup. Lagu ini mengajak berdansa anak muda nusantara dengan ragam suku. 

Menurut salah seorang narasumber yang kebetulan kelahiran kelahiran tahun 1960 an, pelajar SMP dan SMA dekade 80 an, kerap menjadikan lagu ini pengiring pentas seni dan gerak. 

Lagi pula di era ini, penetrasi musik reggae mulai masuk ke Indonesia.

"Karena di liriknya ada sejumlah bahasa daerah dari suku-suku di Indonesia, jadi pesan Bhineka Tungga Ika juga tersampaikan, "katanya. 

Rasanya iya juga sih...Coba aja liat liriknya di bawah. 

Orang Batak bilang.. beta heta matumba
Orang Jawa bilang.. monggo dansa reggae
Orang Padang bilang.. ayo kito manari
Orang Sunda bilang.. hayu urang ngibing

Orang Ambon bilang : mari katong menari
Orang Manado bilang : E.. mari jo menari
Orang Betawi bilang : Nyok kite ajojing
Orang Irian bilang : Mari sobat manari mo

2. Poco -Poco, 1995

Mana generasi 90 an, mari berdansa dengan lagu ini. Pasti ingat banget ya, betapa merajalela senam Poco-Poco di era ini. 

Terkenal seantero Indonesia hingga luar negeri, Dipopulerkan Almarhum Om Yopie Latul. 

Dari anak sekolah hingga pegawai di instansi dan perusahaan swasta, dihinggapi virus senam ini.

Berirama etnik energik dengan lirik berbahasa Manado Maluku ini, yang memang tak susah dibawakan si penyanyi yang berdarah Ambon. 

Bahkan lagu ini didaulat sebagai juara katagori Musik Dance dan Disko pada gelaran Anugrah Musik Indonesia tahun 2001. 

Sayangnya, Om Yopie sang vokalis, berpulang karena Covid pada September tahun lalu. 

Meninggalkan karya yang tak hanya membesarkan namanya, tapi juga bisa dilestarikan sebagai lagu senam nusantara. 


3. Sajojo, 1994

Black Brothers, grup band asal Papua ( dulunya Irian Jaya) sangat terkenal di tanah air pada dekade 70 an. 

Sejumlah hits dari anak-anak muda Papua  dengan ciri khas rambut Kribo alias Keriting Boker , seperti Balada Dua Remaja dan Hari Kiamat, kembali populer di tahun 1994 dengan lagu  Sajojo.  

Ditulis dalam bahasa salah satu suku di Papua, Sajojo berkisah soal kembang desa cantik. Dicintai keluarga namun dicintai juga para pemuda di kampung tersebut. 

Perpaduan aransemen musik dan suara khas penyanyinya, bikin badan bergoyang. 

Terkenang saat masih kecil, kerap menyaksikan lagu ini pada pagelaran lomba Tari Yospan, yaitu tari pergaulan di sana yang dikompetisikan hingga saat ini. 

Sejumlah penyanyi debutan juga meng cover lagu ini dengan beraneka aransemen. 

Namun yang tak bisa dilupakan masyarakat adalah Senam Sajojo yang terinspirasi oleh lagu ini. 

Jadi mengapa tak dicoba dilakukan di rumah. Bisa senam sambil bernyanyi...hehe. 

4. Gemu Famire, 2011

Frans Cornelis Dian Bunda, atau yang biasa dipanggil Franco, adalah seorang guru SMK di Flores NTT yang menciptakan lagu ini. 

Tak disangka, ngehitz dan booming. Senam Maumere yang fenomenal terinspirasi oleh karya kreatifnya. 

"Ini lagu selamat datang di Maumere bagi para tamu. Mereka datang, mereka senang, mereka gembira," tuturnya seperti dikutip dari Jawa Pos.Com. 

Benar memang. Cobalah dengar. Siapa tak akan riang dan goyang -goyang. Entah badan, kaki, atau kepala yang bergoyang.

Saya sendiri mendengar pertama kali di tahun 2013  saat kunjungan ke sebuah kantor perwakilan di perbatasan NTB dan NTT. 

Salah seorang rekan memutar kala istirahat siang dan menyimpannya di folder PC. Dan saya pun ikutan bergoyang di pinggir meja ..haha.


Lirik dan aransemen Gemu Famire berbasis kearifan lokal. Menurut Franco, ada irama gendang waning khas Maumere NTT yang dimasukkan dalam lagu tersebut. 

Divideo yang bisa kita saksikan di YouTube, Franco berduet dengan adiknya Alfred

"Fa-Mi-Re itu not sebagaimana belajar notasi musik di sekolah, Gemu artinya memasukkan ke dalam mulut. Jadi Gemu Famire maknanya belajar notasi musik dengan gembira," jelasnya. 

Jadi bagaimana, sudah siap untuk olahraga senam di rumah? 

Yukk....

Putar ke kiri e
Nona manis putarlah ke kiri
ke kiri ke kiri ke kiri dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis e

Sekarang kanan e
Nona manis putarlah ke kanan
ke kanan ke kanan ke kanan dan
ke kanan ke kanan ke kanan ke kanan manis

Salam, 

Referensi : 

1. https://www.jawapos.com/

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Dansa_Reggae

3. https://money.kompas.com/

4. https://www.kompas.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun