Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pengalaman Reksadana Obligasi dan Deposito di Dua Bank Berbeda, Serupa tapi Tak Sama

5 Juli 2021   00:46 Diperbarui: 9 Juli 2021   15:30 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi reksadana obligasi dan deposito. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Just Sharing....

Saya lebih banyak mengenal Bank di Indonesia dari keluarga. Ada sepupu orang tua kerja di Bank BUMN hingga pensiun. Kini seorang anaknya meneruskan jejak berkarir di bank yang sama. 

Demikian juga ada Om (Paman) yang berkarir di Bank Indonesia (BI) hingga pensiun. Tinggal di perumahan BI dan pindah-pindah tugas, hingga balik lagi ke Denpasar  hingga pensiun. 

Meski latar belakang demikian, jujur saya awam soal beraneka produk perbankan. Karena sejak kecil hingga kuliah, kedekatan dengan keluarga yang bekerja di perbankan hanya seputar silahturrahim keluarga. 

Tak pernah diarahkan untuk buka rekening di mana atau disarankan kerja di bank..hehe. 

Ketika bekerja di  perusahaan finance, baru saya belajar banyak soal industri jasa keuangan. Terang saja itu mesti dilakukan karena tempat bekerja masih satu grup dari salah satu bank di Indonesia.

Saat OKB (Orientasi Karyawan Baru) yakni program pelatihan bagi pegawai yang baru diterima, di situlah diajarkan. 

Secara garis besarnya dan saling hubungan serta strukturalnya. Mulai dari BI dengan bank-bank di dalam negeri hingga beraneka anak usaha dari bank-bank itu. Termasuk produk dan jasa keuangan. 

Sangat menarik. Serasa kuliah pada disiplin ilmu yang baru, karena beda jauh dengan keilmuan perkuliahan dulu.  

Dan ternyata banyak juga dari teman-teman seangkatan,atau para atasan di manajemen, yang hampir sama dengan saya. 

Mereka baru belajar soal finansial, perbankan dan pembiayaan, ketika sudah masuk dan berada di dalam industri itu. 

sumber: Lifepal.co.id
sumber: Lifepal.co.id

Pengalaman Membuka Deposito dan Reksadana di 2 Bank Berbeda

Saya pernah menulis di Kompasiana, bagaimana ditawari salah satu produk perbankan, yakni tabungan sekalian asuransi. Bisa di baca di bawah ini : 

Sudah Dapat Kerja atau Buka Usaha, Tak Salah Pertimbangkan Tabungan Plus Asuransi

Keikutsertaan pada Deposito dan Reksadana Obligasi gara-gara ditawari teman yang bekerja di sana. Selain itu saya sendiri pengen mengenal bagaimana prosedur dan manfaat. Kalo ngga dicoba, mana tahu.. hehe. 

1. Deposito. 

Saya ikut di 2 bank. Satunya Bank Swasta nasional dan satunya lagi Bank BUMN. 

Kebetulan ada sejumlah dana di tabungan dan setelah 2017 tak lagi ada cicilan (kecuali asuransi), yang biasanya di debet dari rekening. Jadi saya berpikir mengapa tak dicoba.  

A. Deposito di salah satu Bank BUMN  

Karena sudah nasabah di situ, saya ketemu CS (Customer Sevice) nya. 

" Mas...saya mau ikutan deposito, caranya gimana," tanya saya pada abang CS. 

Seingat prosedurnya seperti ini : 

1. Menyerahkan KTP, NPWP dan buku rekening debitur di bank tersebut. 

2. CS akan menawarkan jangka waktu deposito beserta persen bunga. 

Mulai dari yang 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan seterusnya. Tak lupa minimal dana yang didepositokan. 

Di Bank BUMN ini deposito mulai 5 juta ke atas. Dengan mengetahui bunga deposito, bisa memprediksi berapa keuntungan dari dana dari dana yang dideposit. 

Dana akan ditransfer kembali ke rekening asal beserta bunganya pada saat jatuh tempo. 

Bila memilih yang jangka waktu di atas 3 bulan hingga 12 bulan, untung bunga akan dikembalikan ke rekening asal setiap bulan hingga berakhir sesuai pilihan.

3. Bila sudah paham dan bersedia, akan mengisi formulir pengajuan. 

Kemudian menandatangani di depan CS dan mengembalikan padanya.  

4. Serah terima dana deposit. 

Bila dana sudah ada di rekening asal di bank tersebut, akan dialihkan atau ditransfer ke rekening baru sebagai rekening deposit. 

Tapi bila dana ada di tangan nasabah, harus disetor lagi ke teller. 

Saya waktu itu karena dananya di bank lain, mesti tarik dulu lalu disetor. 

Padahal sebenarnya bisa ditransfer via ATM ke rekening Bank BUMN itu,sehingga pihak bank bisa memindahkan tanpa harus diambil tunainya. 

5. Bila belum punya Mobile Banking, CS akan menawarkan agar menginstal di HP. 

Tujuannya bisa mengecek langsung via android atau IPhone. Termasuk melihat rekening deposito tersebut dan transaksi lain.  

6. CS akan menyerahkan Bilyet Deposito. 

Bilyet itu semacam kuitansi atau bukti tanda terima dana dari nasabah, atas nama siapa, dan tanggal diserahkan dan tanggal nanti kapan dicairkan. 

Pencairan harus di kantor cabang bank asal sesuai dimana dibuat dan didepositokan uangnya. 

Bilyet ini harus disimpan baik dan tak hilang karena hanya pengaju yang boleh mencairkan dengan membawa bukti Bilyet tersebut. 

Sebagai tambahan informasi, dilansir dari cimbniaga.co,id, deposito pada dasarnya ada 3 macam, yakni Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito dan Deposito On Call. 

Deposito berjangka, seperti yang saya buat, diterbitkan sesuai jangka waktu atas nama perorangan atau lembaga. 

Rata-rata bunga lebih tinggi dari tabungan biasa. Pencairan harus dilakukan oleh pengaju sendiri sesuai Bilyet di kantor asal di mana dibuat. 

Untuk Sertifikat Deposito, tidak mengacu pada nama perorangan atau lembaga karena bisa dijualbelikan atau dipindahtangankan. 

Deposito On Call paling pendek jangka waktunya. Dimulai dari satu minggu dan paling lama 1 bulan.

Berapa besar imbas balik dari Deposito itu? Jumlahnya kurang lebih 50 an ribu untuk jangka waktu 1 bulan. 

Cukuplah buat tambahan bayar BPJS atau tambahan bayar paket data internet. Buat ngopi-ngopi di warkop pinggir jalan juga bisa.. hehe. 

Bagi saya sih, sudah lumayan. Toh dana segitu di taruh di tabungan, bunga tabungannya juga ngga sebesar itu. Lagi pula itu dana darurat yang dialihkan, yang memang ngga diapa-apain juga. 

B. Deposito di salah satu Bank Swasta nasional.

Serupa tapi tak sama. Deposito Berjangka juga cuman lewat internet banking. Dilakukan sendiri, kapan dan di mana saja. Tak harus datang ke bank. Pencairan juga otomatis, tanpa memakai Bilyet. 

Prosedurnya sebagai berikut : 

1. Sudah punya rekening di bank ini, bisa minta agar dibuatkan mobile banking atau internet banking. 

Prosesnya di CS bank, ngga sampai 10 menit kelar.

2. Memilih fitur Deposito Berjangka di akun internet banking tersebut. 

Buka dengan HP, masukkan user ID dan password. Lanjut pilih transaksi kemudian  pilih lagi Deposito Berjangka. 

Besaran bunga sekian persen otomatis muncul pada formulir diisi.  Jangan lupa pilih opsi mau berapa lama dan jenis pencairan. 

Jangka waktu mulai 1 bulan ke atas. Minimal deposito 8 juta.  

Dokpri
Dokpri
3. Demi kerahasiaan, akan diminta memasukkan nomor kode OTP yang dikirimkan ke nomor HP pribadi yang terdaftar di sistem saat registrasi internet banking. 

Saya menggunakan 1 HP 2 nomor (salah satunya nomor yang didaftarkan) sehingga mudah menerima kode SMS dan mengetik langsung di kolom kode pada form-nya.  

4. Bila kode sudah benar dan pengajuan terproses, bisa melihat langsung di internet bankingnya. 

Transaksi berhasil dan bisa dicek langsung rekening deposito sudah terbentuk bersama besaran uang deposit.  

5. Pada akhir jatuh tempo, dana otomatis dikembalikan beserta bunga ke rekening asal kita di bank tersebut.  

 Ini praktis banget tanpa harus ke bank dan bertemu pegawainya. 

Membandingkan diantara dua bank ini: 

Secara bunga tak terlalu jauh beda. Cuman di salah satu Bank minimal 5 juta, di satunya 8 juta ke atas.  

Yang satunya mesti harus di bank tersebut dan dibantu CS, namun salah satu bank dapat dilakukan sendiri lewat internet banking. 

Meski itu juga perlu kewaspadaan dan melek teknologi.

2. Reksadana Obligasi

Reksadana obligasi sederhananya adalah investasi dengan pendapatan tetap pada obligasi atau surat utang, baik dari pemerintah atau perusahaan. Infonya bisa dibaca pada link referensi di bawah. 

Ceritanya pada setahun lalu, salah seorang teman di bank, menelepon dan menawarkan. 

Meski  rada -rada kuatir juga lantaran ada pernah dengar kasus reksadana bodong atau semacam ini itu lah. Karena belum pernah coba, dan penasaran seperti apa, akhirnya di iyakan aja. 

"Dia sahabat saya, ngga mungkin ceburin temannya ke jurang," begitu pikir saya.  

Tapi karena yang menawari adalah teman yang dulunya ngebantu saya ikut asuransi tabungan dan deposito seperti paparan di atas, saya sepenuhnya percaya.  

Setelah saya bilang YES saya mau, besoknya dihubungi seseorang dari kantor Jakarta. Saya ngga tau apa ini yang namanya Manajer nya atau bisa saja pegawai yang  mengurus. 

"Bapak mau ikutan yang setahun ya Reksadana Obligasi? Cicilannya 1 juta per bulan, dan akan dikembalikan beserta margin," demikian teringat komunikasi telepon setahun silam.

Saya setujui dan akhirnya setiap tanggal 20-an didebet.  

Selama 12 bulan proses berjalan, setiap bulan saya menerima email pemberitahuan, beserta perkembangan dana.

Dua bulan lalu, saya menerima kembalian hasil reksadana obligasi. Hitungan kotor 1 juta X 12 bulan jadinya 12 juta. Tapi jumlah yang masuk ke rekening jauh lebih besar dari itu.  

Gar -gara ikutan reksadana ini, saya jadi mengulik dan mencari informasi seputar investasi keuangan. Rasanya baik juga memperluas wawasan dan mengetahui lebih mendalam.

Tahun ini kepengen coba investasi di saham, tapi masih mengumpulkan informasi dulu dan memilih yang terbaik. Biar ngga paham dan tak salah bertindak..hehe. 

Tulisan ini hanya sekedar berbagi dari pengalaman. 

Kalo kamu, bagaimana pengalamanmu menggunakan produk perbankan? 

Selamat Hari Bank Indonesia

Salam

Referensi : 

1. CIMB Niaga

2. Akseleran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun