Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja di Nanga Tumpu dan Januari yang Biru

3 Januari 2021   18:10 Diperbarui: 3 Januari 2021   21:16 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila kau membaca kisah ini, ingatlah seseorang yang pernah berjanji padamu....

Mobil travel  yang membawa David dan beberapa penumpang itu mendadak berhenti di sebuah rumah makan. Tarikan tuas rem dan suara kondektur membangunkan seluruh penumpang. Pria berusia 28 tahun itu mengernyitkan matanya agar bisa melihat jelas ke luar jendela.

Penumpang yang duduk di sebelahnya sudah tak ada. Apa mungkin sudah turun duluan selama perjalanan, tanyanya dalam hati. Rasa kantuk yang menyergap dirinya saat berangkat dari Mataram membuat dia lebih awal memejamkan mata. Terbuai nyenyak apalagi selepas kapal bersandar di Pelabuhan Poto Tano. 

Dua hari lalu pimpinannya di kantor merekomendasikan naik pesawat dari Jakarta ke Bima via transit di Bandara Lombok. Namun naluri petualang ditambah jiwa mudanya, membuatnya ingin mencoba jalan darat. Pengen tau seperti apa sih medannya. 

Bepergian ke sejumlah kota kecil di tanah air dalam rangka tugasnya, sudah merupakan sebuah kebahagiaan dalam pekerjaan. Dulunya hanya mendengar dari cerita teman-temannya di sebuah PTN, dimana mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 

Kini dengan karir yang ditekuni, dia dapat terbang ke daerah-daerah yang dulu hanya dilihat di tayangan TV. The happiness in job. 

Itu kalimat yang kerap kali dituliskan sebagai update status di WA dan IG nya, manakala pesawat yang membawanya mendarat di sebuah bandara kecil di kabupaten yang jauh dari Jakarta. Tak lupa foto selfie berlatar burung besi tersebut. 

David adalah seorang sarjana IT. Perusahaan tempat dia berkarir bekerja sama sebagai vendor bagi sejumlah perusahaan besar yang memerlukan jasa IT di kantor -kantor cabang milik mereka di seluruh Indonesia. 

Dengan demikian, kerap kali David  berada di daerah jauh dari Jakarta. Bisa sehari di kota A lalu besoknya menuju kota B, kota C dan beberapa daerah lain di pelosok.

Capek iya, namun David menikmati. Mumpung masih bujang, belum banyak bawaan susu botol bayi, pampers, dan lain-lainnya seperti curhatan teman-teman nongkrongnya di Jalan Kebon Sirih di Menteng. 

"Gimana kamu sama Desy ? Lu serius ngga ma dia," tanya Abdul, sohibnya yang seangkatan di kantor , yang telah menikah dan sudah jadi papa muda beranak dua. 

" Ah lu Dul, lu kan bagian admin, mana ngerti ma divisi gue yang kerjaannya keliling NKRI ," jawab David. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun