Keempat media ini, dibaca kala sudah bekerja. Waktu masih tugas di Bali, Koran Kompas dengan mudah di beli. Setelah pindah ke Sumbawa, sangat sulit mendapatkan korannya, Mungkin kendalanya di transportasi karena mesti dibawa lagi perjalanan darat dari Mataram. Toh di sini juga, tak banyak pengecer koran antara tahun 2012 hingga 2014.Â
Koran Kontan disukai karena isinya soal ekonomi, bisnis dan finance, yang tentunya relevan dengan pekerjaan. The Jakarta Post, selain beritanya aktual, saya juga pertama kali membaca,  tujuannya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Kompas.Com hampir sama dengan Kompasiana, sekitaran 2014 mulai  suka dan mengakses.
Tak terasa, sejauh ini memiliki 'kedekatan' secara langsung atau tak langsung, dengan sejumlah media KG. Tak lupa Toko Buku Gramedia juga, yang dulnya di masa kecil belum berdiri tokonya,
Di jaman mahasiswa, cuma curi -curi baca di tempat. Di masa  sekaraang, bersyukur sudah bekerja dan sedikit mampu membeli bacaan kesukaan. Sayangnya, tak ada di Sumbawa, cuma di Mataram aja..hehe. Biasanya bisa beli saat meeting atau traing di kota besar. Selama pandemi, ibarat rindu yang terlarang.Â
Sekali lagi, terima kasih untuk karya Opa Jakob Oetama. Tak hanya generasi seumuran saya, tapi generasi sebelumnya dan generasi Z dan Alpha di masa mendatang, dapat menikmati hasil karya dan warisan seorang Opa JO untuk KG dan dunia literasi di tanah air.Â
Selamat Jalan Opa JO, kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat.Â
Damai di sisi Tuhan.
Salam,
Sumbawa NTB, 13 September 2020
17.10 WITA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H