Bagaimana agar berubah
Saya bukan seorang psikologi dan juga bukan pakar perilaku atau ahli jiwa. Hanya seorang masyarakat biasa, yang berpikir, cara-cara dibawah ini bukan bisa mengurangi level perilaku rasisme. Ini termasuk buat saya juga sebagai bagian dari makhluk sosial.Â
1. Belajar memahami bahwa (diri) saya berharga, dan orang lain juga berharga.
Sewaktu seseorang bisa menerima dirinya sendiri, berdamai dengan kelebihan dan kekurangan dirinya, akan lebih mudah menerima orang lain dengan keunikannya. Bahkan sewaktu orang lain tak bisa menerima dirinya sendiri, mereka lebih mudah melihat potensi dalam diri orang tersebut.
2. Jangan melakukan sesuatu, yang tak ingin diperlakukan seperti itu oleh orang lainÂ
Manusia adalah cermin. Apa yang diberi itu yang diterima. Bila tak ingin rasis terhadap orang lain, lebih baik belajar menjaga tutur dan lisan
3. Cobalah traveling, liburan, atau minta tugas ke daerah atau negara lain
Pribahasa katak dalam tempurung memang tak elok maknanya. Tapi bila seseorang itu tak pernah 'keluar' dalam tanda kutip, dunianya dan paradigma nya hanya di situ -situ. Dari kecil, besar, sekolah, tumbuh sampai bekerja, ya di daerah nya saja. Bagaimana merasakan kultur, budaya dan ras yang berbeda, andai hanya di situ -situ. Pernah ketemu orang daerah yang seperti ini? Akhirnya merasa maaf, sombong dengan teritori sendiri, dan daerah lain atau suku lain, atau negara lain 'tak dianggap'. Cara pandang dan paradigmanya, hanya seputaran itu
4. Nontonlah tayangan olahraga mulai dari level Porda, Pon, Sea Games, Asian Games hingga Olimpiade
Bisa jadi lewat tayangan ini, akan membuka wawasan akan suku lain, daerah lain, negara lain, budaya dan perawakan manusia di belahan dunia lainnya. Orang dari Benua Afrika seperti itu. Fisik orang Asia berbeda dengan Latino atau Benua Amerika Selatan.Pelajarannya adalah boleh bangga dengan kedaerahan atau nasionalisme, tapi dunia itu manusianya tak hanya kita dan kita saja. Tuhan menciptakan semua ras di dunia.Â
5. Teknik Cermin dan Peta Dunia atau Bola Dunia