Lihat baris paling bawah, ada nama orang yang bisa dihubungi beserta kode huruf dan kode angka sekian karakter. Ada juga yang mungkin lebih berani, langsung mencantukan nomor telepon .Dengan pengkodean seperti ini, asumsinya bisa jadi pihak media yang memediasi pertemuan bila ada yang tertarik dan ingin mengenal secara langsung atau secara dekat.Â
Dari sini terlihat jelas, ada privasi dan kerahasiaan yang dibuat oleh surat kabar atau majalah di era itu. Boleh jadi hal inilah yang mendorong para single di era itu, untuk mencoba peruntungan menemukan jodoh lewat iklan.Â
Nasihat orang tua, hidup, mati dan jodoh di tangan Tuhan. Jadi sekalipun mendapatkan jodoh lewat media (entah media cetak di jaman dulu atau media sosial di jaman kekinian), tak ada salahnya dan tak perlu merasa gimana gituuu. Toh mungkin itu cara ajaib Sang Kuasa untuk mempertemukan kita dengan pasangan yang tepat, si tulang rusuk itu...hehe.Â
Salam,
Sumbawa NTB, 15 Juni 2020
22.30 Wita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H