Akhirnya malam itu, kami keliling Kota Denpasar.Membawa parfum itu untuk menawarkan ke beberapa teman, yang mungkin niatan mau beli. Bagi Leo, jual separoh harga atau seperempat harga pun dia rela demi bertahan hidup. Makan nasi campur di depan kosan seharga 10 ribu rupiah. Â Buat bekal selama 10 hari sampai datang transferan bulanan dari orang tua.Â
Puji syukur akhirnya ada teman, penyuka parfum merk itu yang mau beli. Niatnya sih ngga, cuman saya mintakan tolong buat bantu. Sebelum balik ke kosan, malam itu saya ajak dia makan nasi jinggo di pelataran trotoar Jalan Gajah Mada, berseberangan dengan Pasar Kumbasari.Â
"Tobat Kak," katanya ketika dua bungkus nasi pedes dengan lauk suwir ayam itu masih di mulut
Hmm....malam ini bilang tobat, Lagi tiga hari, sudah muncul beraneka fantasi liar karena memori 'wik wik' itu. Sudah nanam benihnya, bakalan seumur hidup teringat terus. Meski nanti sudah tamat, jadi orang dan mengabdi di kampung. Â
"Rasanya ngeri -ngeri sedaap Kak," katanya mengenang pengalaman tidur dengan Si Jpeang itu.Â
" Hey,minum dulu airnya , biar sedapnya hilang tingal ngeri nya aja," jawabku sedikit becanda bikin kami berdua tertawa.Â
Meme (Ibu) pedagang jinggo juga ikutan ketawa. Senyum -senyum meski tak tahu topik pembicaraannya. Dalam hati, ngeri benar bila mahasiswa terjebak dalam lingkaran kenikmatan setan saat merantau. Kiriman orang tua bisa salah menggunakan. Â Ujung -ujungnya tujuan awal niat kuliah, namun berbelok arah.
Terlibat dalam pergaulan tak pantas. Bisa terjerat narkoba hingga  sex bebas. Mirisnya, keluarga tak tahu apa yang dilakukan anaknya. Hanya komunikasi via perangkat seluler dengan upadte status yang bermakna : #aku baik -baik saja #. Papa dan Mama sehat -sehat ya di sana. Ma Pa, tolong kirimannya buat beli buku dan kuliah online#.Â
Hanya sekedar saran aja. Buat adik-adik mahasiswa baru, yang barangkali akan merantau ke kota besar dan meneruskan pendidikan. Nikmati fase itu dalam hidupmu. Sebab kesempatan berkuliah itu masih seperti barang langka di negeri ini. Tak semua warga bisa mengakses dan menikmatinya. Kadang cita -cita ada, namun kemampuan ekonomi tak mendukung.Â
 Jadi andai label mahasiswa itu tersemat di dirimu, pergunakan dengan sebaik-baiknya,Â
Semoga tak ada lagi pengalaman jual parfum buat beli nasi atau yang mirip -mirip dengan itu.Â