Theona tersenyum manis. "Terima kasih."
"Selamat tinggal, Theona," kata Ilyas sambil bangkit dari duduknya.
"Selamat jalan, sampai jumpa lagi," jawab Theona.
Ilyas lalu melangkah pergi meninggalkan kekasihnya itu.
Ilyas meyakini Theona adalah cinta pertama dan terakhirnya. Harapannya, ketika dia telah cukup dewasa kelak, dia akan menikahi Theona dan mengajaknya berlayar hingga ke Istanbul.
Ilyas masih tersenyum menghayalkan wajah Theona sambil duduk di haluan perahunya, namun itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba di hadapannya muncul galai, kapal dayung yang ukurannya tiga kali lebih besar dari perahunya.
Kapal galai itu terus melaju ke arah perahunya, seakan ingin menabraknya. Ilyas seketika panik.
(Bersambung)
Disalin dari Novel Barbarossa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H